PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

19.9.23

TEGAKKAN KEADILAN DAN KEBENARAN ( Lukas 11 : 37 - 42 ) Khotbah Jamita

 
 TEGAKKAN KEADILAN DAN KEBENARAN
( Lukas 11 : 37 - 42 )
 

 
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Hari ini, kita akan merenungkan salah satu peristiwa penting dalam Injil Lukas, yaitu saat Yesus diundang ke rumah seorang Farisi dan mengajarkan tentang pentingnya kesucian yang sejati. Kita dapat menemukan kisah ini dalam Lukas 11:37-42.

Fokus pada Penampilan Luar (Lukas 11:37-38): Pada awal kisah ini, kita melihat bahwa tuan rumah, seorang Farisi, terkesan dengan penampilan luar Yesus. Ia mengamati bahwa Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan, yang merupakan tradisi agama Yahudi. Namun, Yesus dengan tegas menunjukkan bahwa kesucian yang sejati jauh lebih dalam daripada tampilan fisik.

Kesucian yang Berasal dari Hati (Lukas 11:39-41): Yesus menyatakan bahwa kesucian sejati berasal dari dalam hati. Dia mengingatkan kita tentang pentingnya membersihkan hati kita dari kejahatan, seperti kedengkian, keserakahan, dan ketidakadilan. Ketika hati kita bersih, tindakan dan perilaku kita akan mencerminkan kesucian yang sejati.

Keadilan dan Kasih Allah (Lukas 11:42): Yesus mengecam Farisi karena mereka fokus pada detail-detail kecil seperti memberi sepuluh persen dari rempah-rempah mereka, tetapi mereka mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Ini adalah teguran bagi kita semua untuk tidak menjadi agama yang hanya tampilan luar, tetapi untuk hidup dalam kasih dan keadilan dalam semua tindakan kita.

Pesan inti dari khotbah ini adalah bahwa kesucian yang sejati jauh lebih dalam daripada penampilan fisik atau tradisi keagamaan. Tuhan menginginkan kita untuk membersihkan hati kita dari dosa dan untuk hidup dalam kasih, keadilan, dan rasa belas kasihan terhadap sesama. Kita harus bersedia merenungkan dan memperbaiki sikap dan niat dalam hati kita, bukan hanya tampilan luar.

Ketika kita menghidupi kesucian yang sejati, kita akan mengalami perubahan yang dalam dalam kehidupan kita dan akan menjadi saksi bagi dunia akan kebaikan Allah. Mari kita bertekad untuk hidup dalam kesucian yang berasal dari hati yang tulus, sehingga kita dapat memuliakan Allah dalam segala hal yang kita lakukan. Amin.

No comments: