PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

12.12.22

NATAL : SANGGUP MENEMPUH JALAN LAIN MATIUS 2:12


NATAL : SANGGUP MENEMPUH JALAN LAIN

( MATIUS 2:12 )


Heboh, heboh. Bulan Desember yang merupakan bulan sibuk bagi orang Kristen. Ada banyak gereja-gereja di Eropah yang mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya Natal. Demikian dalam nas ini orang-orang Betlehem dan dunia sekitar kelahiran Yesus menjadi sibuk menyambut akan datangnya berita kelahiran MESIAS Raja Damai. Juga orang-orang majus dari Timur berperan aktif menyambut dan mempersiapkan diri akan Mesias itu. Sebelum lebih jauh kita disibukkan dengan persiapan mereka, ada baiknya kita melihat pengalaman dalam Alkitab bagaimana kelompok-kelompok orang menyambut datangnya Kristus di dunia. Dalam Matius 2:12, ada 3 macam/kelompok orang yang menyambut kelahiran Kristus di dunia dengan caranya masing-masing.


1. Orang-Orang Majus.

Menurut Herodotus, seorang sejarawan, istilah Majus menunjuk kepada suatu suku dari bangsa Madai yang mempunyai jabatan imam di Kerajaan Persia. Adapun Kitab Daniel (Dan. 1:20; 2:27; 5:15) mengenakan kata ini kepada segolongan "orang bijaksana" atau ahli nujum, yang menafsirkan mimpi dan pesan-pesan dari "allah-allah." Jadi orang Majus dalam Matius 2:1-12 ini kemungkinan adalah ahli nujum agamawi non Yahudi yang menarik kesimpulan dengan mengamati bintang, bahwa seorang raja agung bangsa Yahudi sudah lahir. Mereka berasal dari Timur (Mat. 2:1).


Pertama kali orang Majus melihat bintang ajaib pertanda lahirnya Kristus adalah sekitar 2 tahun sebelum mereka sampai di istana Herodes (bdg. Mat. 2:7, 16). Jadi mereka sudah mengadakan perjalanan selama ± 2 tahun untuk mencari & memberi penghormatan kepada raja yang baru lahir itu. Ada banyak pengorbanan yang dapat dilihat dari perjalanan orang Majus ini : korban waktu, tenaga, dan harta.


Orang Majus menyambut kelahiran Kristus di dunia dengan kerelaan untuk berkorban. Mereka tidak datang kepada Yesus untuk meminta sesuatu melainkan untuk memberi sesuatu. Mereka tidak datang kepada Yesus untuk mendapat sesuatu melainkan untuk kehilangan sesuatu. Melalui kerelaan mereka untuk berkorban itu, mereka mendapatkan sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan harta, yaitu "sukacita penuh" dalam Tuhan (Mat. 2:10). Sukacita yang mengalahkan waktu, tenaga, dan harta yang telah dikeluarkan.


Memasuki bulan kelahiran ini, jangan sampai kita kehilangan berkat Natal itu. Milikilah berkat itu dengan kita menjadi berkat bagi orang lain. Mari kita berpikir : apa yang dapat saya berikan untuk Tuhan? Apa yang dapat saya berikan untuk gereja? Apa yang dapat saya berikan untuk keluarga? Apa yang dapat saya berikan untuk orang lain di sekitar saya di masa-masa Natal ini? Berikanlah Waktu, Tenaga, Pikiran, Talenta, Kreatifitas, Harta dan lain sebagainya?


2. Raja Herodes

Herodes Agung memerintah sebagai Raja Yudea tahun 37 - 4 SM. Dialah yang menjadi Raja daerah Yudea ketika Yesus lahir. Ini berbeda dengan Herodes yang mengadili Yesus (Herodes Antipas, anak dari Herodes Agung). Ketika Yesus lahir, dia sedang dalam masa puncak kejayaannya: berumur 70 tahun, punya 10 istri, telah memerintah selama 30 tahun, banyak membangun gedung teater, Ketika ia mendengar berita dari orang Majus bahwa ada raja orang Yahudi yang baru dilahirkan, Herodes sangat terkejut (Mat. 2:2-3). Kemudian Herodes mengumpulkan informasi dari orang Majus, para imam kepala, dan para ahli Taurat dengan alasan untuk turut menyembah Yesus (Mat. 2:8). Tetapi sesungguhnya Herodes merasa iri-dengki, curiga, tertekan dan terancam tahtanya. Fokusnya adalah untuk kemuliaan dirinya sendiri. Herodes menyambut kelahiran dengan keirian, kedengkian, keegoisan. Dia merasa ada yang menyaingi dia sebagai raja. Oleh sebab itu dia berniat untuk membunuh semua anak yang berumur di bawah 2 tahun.


Bulan Desember adalah bulan yang sibuk bagi orang Kristen. Terkadang di tengah kesibukan itu, karena keletihan, emosi menjadi tidak stabil. Hati-hati dengan emosi kita. Jagalah hati dan pikiran supaya kita tidak kehilangan berkat Natal.


3. Para Imam Kepala dan Ahli Taurat Yahudi

Siapakah imam kepala itu? Sebelumnya perlu diketahui bahwa jabatan imam diadakan untuk melayani persembahan korban, sebagai pengantara yang mewakili manusia datang ke hadapan Allah. Jabatan imam ditetapkan oleh Allah dan diturunkan dari generasi ke generasi (suku Lewi). Tetapi di kemudian hari sering ada perubahan terutama setelah bangsa Israel ditawan dan pulang ke negerinya. Dalam I Tawarikh 24 dijelaskan bahwa semua imam dibagi menjadi 24 kelompok dan tiap kelompok mendapat giliran tugas di Bait Allah selama seminggu. Pemimpin dari 24 kelompok imam ini disebut imam kepala. Sebenarnya, kewajiban dari jabatan imam sepenuhnya adalah berkisar pada soal agama dan tidak ada sangkut pautnya dengan politik. Tetapi dengan berjalannya waktu, terutama di masa PB, jabatan imam mempunyai kekuatan politik yang sama. Ini menjadikan jabatan imam sebagai sasaran penyuapan dan perebutan.


Siapa pula ahli Taurat itu? Sebelum penawanan bangsa Israel, ahli Taurat adalah para pejabat, sekretaris, dan penyalin (II Sam. 20:25; I Raj. 4:3; II Raj. 12:10; 25:19). Pada saat Bait Allah direnovasi, orang Lewi menjalankan tugas mereka (II Taw. 34:13). Tugas utama ahli Taurat adalah: (1) menyalin Alkitab, meneliti sejarah dan doktrin di dalamnya. (2) Menafsirkan hukum sipil dan hukum agama serta peraturan kehidupan moral. (3) meneliti dan mengajar hukum Taurat. Dalam PB, status mereka lebih tinggi dari para imam, sangat dihormati, punya pengaruh besar di masyarakat (Mat. 22:25; Luk. 7:30; 10:25; 5:34). Jadi, imam kepala dan ahli Taurat adalah golongan orang yang pada saat itu paling mengetahui tentang nubuatan Mesias. Oleh sebab itu, Herodes memanggil mereka untuk memberikan penjelasan dimana Mesias akan lahir.


Dari nubuatan Nabi Mikha (Mi. 5:1) mereka mengetahui dimana sesungguhnya Mesias dilahirkan. Oleh sebab itu mereka menyampaikan informasi itu kepada Herodes tetapi mereka sendiri tidak ada tanggapan sama sekali tentang berita dari orang Majus itu (Mat. 2:5-6). Mereka yang paling tahu dimana Mesias akan dilahirkan tetapi mereka tidak mau tahu/tidak peduli dengan berita kelahiran tersebut. Mereka terkejut tetapi tidak menanggapi sebagaimana orang Majus menanggapinya. Mereka menyadari bahwa Mesias akan datang di Betlehem dari nubuatan para Nabi, tetapi mereka tidak menanggapi sebagaimana mestinya.


Ada orang Kristen yang tahu kelahiran Yesus itu apa tetapi sesungguhnya mereka tidak memahaminya sehingga mereka menanggapi tidak sebagaimana mestinya. kelahiran sesungguhnya adalah peringatan akan kejelasan Tuhan kita Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini sebagai Juru Selamat. Tetapi bukan saja sekedar peringatan sejarah semata, melainkan kelahiran Yesus yang sesungguhnya di dalam hati setiap manusia melalui kelahiran baru. Bagaimana dengan Saudara? Sudahkah Yesus sungguh-sungguh lahir dalam hati Saudara? Sudahkah saudara mengalami kelahiran baru? Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang lain? Pernahkah kita berpikir untuk keselamatan mereka? Kiranya selama ini kita boleh menjadi alat Tuhan untuk menyampaikan berita sukacita ini kepada setiap orang di sekitar kita yang belum percaya sehingga mereka juga boleh memiliki Yesus di dalam hatinya. Amin.



 

  Pdt Muribo Pasaribu Pendeta Fungsional HKBP Setia Mekar Resort Setia Mekar Distrik XIX Bekasi

No comments: