PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

26.8.22

MENYANGKAL DIRI, MEMIKUL SALIB DAN MENGIKUT YESUS, MATIUS 16 : 21 - 28


MENYANGKAL DIRI, MEMIKUL SALIB

DAN MENGIKUT YESUS

( MATIUS 16 : 21 - 28 ) 


 

Mendengar Ayat ini mungkin kita merasa: Wah... berat sekali menjadi Kristen, ya! Mungkin kita akan bertanya kepada diri kita: apakah saya mampu mengikut Yesus? Karena mungkin kita akan menghadapi keadaan terburuk. Misalnya, gereja kita dipaksa ditutup, kita tidak diperbolehkan beribadah seperti GKI Yasmin, misalnya. Mungkin kita akan dikucilkan karena nampaknya perda-perda berbasis syariah mulai diberlakukan di banyak tempat. Sudah ada pernah usul agar hari libur diganti menjadi hari Jumat, bukan lagi hari Minggu. Dan mungkin banyak lagi yang lain.


Saudaraku! Ini membutuhkan sikap yang jelas dari kita masing-masing. Untuk itulah, melalui ayat ini. Tuhan Yesus mau mempersiap-kan kita menghadapinya. Mari kita coba menyimak beberapa hal:


1. Yang pertama dan utama: KENALI DULU SIAPA YESUS. Siapakah Yesus bagimu? Bagi kita harus jelas, bahwa Yesus adalah Juruselamat yang HARUS MENDERITA. Tuhan Allah telah menetapkan demikian. Untuk apa? Karena Yesus tahu, bahwa persoalan pokok manusia adalah dosa. Dan Yesus mau, persoalan pokok tersebut harus diselesaikan secara tuntas, menyeluruh dan sekali untuk selama-lamanya (once for all). Dan untuk mencapai itu, tidak ada jalan lain selain dari Dia harus mati? Agar dengan kematianNya, Yesus membayar lunas seluruh hutang dosa kita. Agar dengan kesengsaraanNya Dia menggantikan kesengsaraan kita.


Yesus harus menderita supaya masalah utama manusia diselesaikan secara tuntas, dan sekali untuk selamanya. Karena itu jalan penderitaan atau keharusan menderita, jalan salib (via dolorosa) adalah jalan satu-satunya agar manusia dan dunia bisa diselamatkan. Karena itu dituliskan di ayat 21 "Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa la harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahliahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga".


2. Tetapi, Petrus tidak suka dengan ucapan Yesus itu. Dia menegor Yesus. Petrus tidak mau Yesus menderita. Mengapa? Karena Petrus tidak mengenal dan tidak tahu APA MISI/ TUGAS UTAMA Yesus datang ke dunia. Bagi Petrus, di awalnya, Yesus itu adalah pemimpin politik, yang kuat, yang akan mengalahkan kerajaan Romawi yang menjajah mereka ketika itu. Bagi Petrus, menderita dan dibunuh itu adalah kehinaan. Dia tidak mau Tuhan Yesus terhina dan menderita. Saudaraku! Tanpa dia sadari, Petrus sudah diperalat si iblis untuk menggagalkan rencana keselamatan dari Allah karena hati dan pikirannya telah dirasuki hal-hal duniawi. Karena itulah Yesus menegor Petrus dengan keras: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Yang tidak mengenal dan tidak menerima Yesus sebagai Allah yang menderita - dia sama dengan iblis. Karena itu mari tanya diri masing-masing: Siapakah Yesus itu bagiMu? Apakah kita benar-benar sudah mengenal dan menerima Yesus sebagai Allah yang harus menderita? Itulah iman yang benar.


3. Lalu yang berikut, Yesus berkata kepada murid-mutridNya dan kepada kita sekarang: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Bila kita mau mengikut Yesus, ada beberapa syarat:


a. Mengikut Yesus, artinya berjalan bersama, bergabung dengan Yesus di dalam seluruh perjalananNya - yaitu dalam penderitaan (via dolorosa). Bila Yesus menderita, dia ikut menderita.


b. Bersedia Menyangkal diri Mengatakan "TIDAK" terhadap keinginan dan kepentingan diri sendiri demi kepentingan Tuhan Yesus. Bila kita mengikut Yesus, kita tidak memiliki kepentingan lagi, seluruh hidup kita hanya untuk melakukan kepentingan Yesus.


c. Bersedia memikul salib, artinya bersedia seperti perajurit yang siap bertempur menghadapi musuh (band. 2 Tim 2, 3), dan bersedia seperti penjahat yang memikul salibnya sendiri, mau dihina, disiksa, persis seperti Yesus. Mungkin kita sudah tonton film The Passion Of Christ bukan?


d. Dan terakhir, bersedia kehilangan nyawa, bersedia menghilangkan eksistensi kita sendiri, seperti seorang perajurit yang mau mempertaruhkan segala eksistensinya demi kemenangan, tidak mau mendahulukan keselamatan dirinya sendiri.


Wah... Berat juga ya! Karena itulah, melalui ayat ini Yesus mau bilang: Kalau mau ikut Yesus hitung-hitunglah dan pikirkanlah dulu.


Saudaraku! Harus kita pahami, bahwa dalam mengikut Yesus, Yesus tidak pernah menjanjikan hidup yang enak-enak, atau bebas hambatan. Tidak! Tetapi bagi setiap yang mau mengikut Dia, Yesus menyediakan jalan berliku, jalan berbatu-batu, yang terjal, na rahis jala maol. Setiap pengikut Yesus harus menyadari dengan jelas bahwa penderitaan adalah hal yang seharusnya bagi kita. Dan tanpa mau memikul itu, tidak ada keselamatan. No crown without cross. No gain without pain.


Tetapi kita bukan mau mencari-cari penderitaan. Namun, bila penderitaan menghadang kita, tidak perlu melarikan diri. Tetapi, hadapilah. Karena adalah kehormatan, bila kita diberi kesempatan menderita karena Kristus. Mari baca di 1 Petrus 3, 14. "Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar" Baca juga 1 Petrus 2, 20-21.


Bila kita menghadapi kondisi yang sangat buruk di negeri ini, ingat: Jangan pernah menjadi orang Kristen yang rapuh, yang cengeng, yang manja, yang maunya hanya yang enak-enak saja. Jangan percaya dengan sikap beberapa kelompok Kristen lain, dengan teologia suksesnya, yang mengatakan bahwa seorang kristen tidak perlu menderita. Kita harus menjadi orang Kristen yang tangguh, kuat, ulet, giat dan tahan banting. Kita harus melatih diri, menggembleng diri terus menerus agar iman tetap kuat, teguh, kokoh. Hal terutama kita ingat: Bila kita mau menderita, dikatakan: Upahmu besar!. Baca di Roma 8, 17 b "yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Kita akan disebut BERBAHAGIA (Matius 5, 11-12). Dengan bersedia menderita bersama Yesus, maka Yesus akan mengenal kita. Bila Dia mengenal kita, maka kita akan dipersilahkan memasuki surgaNya. Luar biasa bukan?


4. Karena itu Saudaraku! Hati-hati, jangan ada mau seperti Petrus tadi, yang nampaknya ingin membela Yesus, padahal dia ingin mengelak/menghindar dari penderitaan.


5. Tetapi Sdrku! Jangan salah mengerti. Jangan membuat penderitaan menjadi tujuan. Penderitaan hanyalah sebagai resiko mengikut Yesus. Artinya, walau dikatakan bahwa kita harus menderita, tetapi jangan mencari-cari penderitaan. Pdt DR Ekadarmaputera mengatakan: "Kita bukan masochist, yang menikmati penderitaan. Bukan! Benar, bahwa anak-anak Tuhan harus menderita karena Kristus. Tetapi, Yesus Kristus tidak pernah menginginkan kita mati konyol. Karena itu Yesus berkata: Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Bila kita sudah melihat di depanmu ada tembok, jangan benturkan kepalamu ke sana. Itu cari masalah namanya, itu konyol namanya. Tetapi, bila kita harus menderita karena Kristus, yahh... pikul salibmu, jangan lari, jangan murtad, jangan takut, jangan kecut!


Saudaraku! Ada beberapa sikap orang Kristen sekarang ini yang perlu dihindari:


1. Yaitu orang Kristen yang bisa disebut sebagai Kristen enak, yang mau mengikut Yesus yang tanpa salib. Mereka ini mengatakan: saya bersedia mengikut Yesus, tetapi biarlah hanya Yesus yang memberi makan 5.000 orang, yang menyembuhkan penyakit, yang menghidupkan orang mati, yanag mendiamkan gelombang, yang berpidato yang hemat. Tetapi janganlah Yesus yang tersalib. Ini namanya Kristen Enak; mengikut Yesus hanya dalam saat yang enak. Tetapi ketika ada masalah dengan imannya, dia langsung kabur, menyangkal, murtad atau bersikap bunglon.


Apakah mereka akan selamat? Pasti tidak! Karena Yesus tanpa salib tidak berguna apa-apa bagi keselamatan kita. Yesus menjadi Juruselamat yang paling sempurna hanyalah karena salib pengorbananNya, dan dari salib itulah Dia mengalahkan maut dan menyelamatkan kita.


2. Yang kedua, ini yang terbesar, yaitu bahaya Konformismus, sikap menyesuaikan diri tu keadaan, lalu terlarut tanpa daya kritis. Orang Batak mengatakan: Eme na masak digagat ursa, ia i na masa, i ma niula. Mereka takut tampil beda, karena takut dikucilkan. Sehingga kita sering kompromistis, ikut zaman, ikut arus, ikut apa yang terjadi.


Padahal saudaraku, kehadiran orang Kristen di dunia haruslah seperti ikan di laut. Walau selama 24 jam sehari dia di dalam air asin, hidup dari asin, tetapi dia tidak pernah asin. Demikian seharusnya orang Kristen. Walau kita hidup di dunia, tetapi kita bukan dari dunia, sehingga kita tidak boleh sama dengan dunia. Baca Roma 12, 2.


Ini yang menjadi pergumulan kita dengan orang Kristen di Indonesia. Mudah-mudahan analisis saya ini salah. Mengapa kita sebagai orang Kristen kurang dihormati di negeri ini? Jangan-jangan karena kita tidak memiliki keunggulan sebagai pengikut Kristus. Jangan-jangan karena kita gagal menunjukkan diri sebagai Garan dan terang. Mengapa? Mungkin karena kita tidak lagi berbeda dengan orang kebanyakan, karena kita terlarut. Mengapa terlarut? Karena kita takut menunjukkan iman kita melalui perbuatan-perbuatan baik, melalui buah-buah iman. Padahal sebenarnya, walaupun dari segi jumlah kita sedikit, tetapi bila semua orang Kristen menunjukkan buah imannya dalam hidupnya, pasti kita jauh lebih unggul dari orang penganut agama lain. Karena itu, tunjukkan kualitasmu sebagai anak Tuhan: Kita mesti lebih....! Lebih ulet, lebih jujur. leb.h produktip, lebih pintar, lebih sabar, lebih gigih, lebih berdisiplin, lebih dapat dipercaya, lebih bertanggung jawab... lebih-lebih lain lagi. Jangan menjadi orang Kristen yang loyo, yang melempem, vang takut, yang minder.


Untuk itu, kita harus mau menyangkal diri, mau memikul salib, mau kehilangan nyawa, kehilangan hobby, kehilangan nikmat duniawi, kehilangan keinginan untuk mencari harta dan kekuasaan dengan segala cara kehilangan keinginan untuk memiliki lebih banyak dan lebih banyak lagi.


Karena itu Saudaraku! Tuhan memberitakan hal ini kepada kita dalam rangka mengajar kita supaya kita merangkul penderitaan itu. Bila kita tahu bahwa memang jalan yang akan kita tempuh adalah jalan menderita, kita tidak lagi terkejut., Bila kita tahu bahwa mengikut Yesus harus menderita, kita tidak takut lagi menderita. Rangkullah penderitaan itu. Karena di 2 Korintus 4, 17 bahwa penderitaan kita sekarang tidak seberapa ketimbang kemuliaan yang akan Tuhan Yesus berikan. Asal kita mau SETIA. Dan bila kita harus menderita, ingatlah Firman Tuhan Yesus di Johannes 16, 33b


"Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."


Karena itu, jangan takut menderita untuk Kristus. Tetapi setialah sampai akhir.


Amin

 

 Pdt Muribo Pasaribu Pendeta Fungsional HKBP Setia Mekar Resort Setia Mekar Distrik XIX Bekasi

No comments: