PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

18.7.22

HAMBA KRISTUS ( GALATIA 4:4 - 7)

 

HAMBA KRISTUS

( GALATIA 4:4 - 7)


 

Saudaraku,

Surat Galatia ini, yang ditulis Paulus dari Efesus sekitar tahun 55, diibaratkan dengan sebuah pedang yang mengkilat dalam tangan kokoh seorang pemain pedang. Karena ketika itu Paulus dan Injil Kristus sedang diserang oleh kelompok Yudais, yang ingin men-yahudi-kan seluruh jemaat Kristen dengan mencoba meyakinkan orang Galatia bahwa keselamatan dapat dikerjakan dengan menaati Hukum Taurat. Serangan begitu hebat, sehingga ada yang mengatakan bahwa bila serangan itu berhasil maka kekristenan akan menjadi sebuah sekte lain dalam agama Yahudi, yang bergantung kepada Hukum Taurat dan sunat, bukan pada anugerah (sola gratia). Dan untuk memperkuat ajarannya, kelompok yudais menghasut orang Galatia melawan Paulus dengan menggugat kerasulannya. Mereka menyiarkan bahwa Paulus bukanlah rasul Kristus karena tidak termasuk dalam daftar ke-12 murid Yesus (band. Kis. 1, 21-22). Inilah kegelisahan Paulus, karena orang Galatia - yang dahulu diperhamba oleh unsur-unsur dunia, tetapi sudah dimerdekakan oleh Kristus - sekarang mau lagi dibujuk oleh yudaisme untuk kembali lagi ke perbudakan Hukum Taurat.

Reaksi Paulus dalam surat ini penuh emosi, tegas dan terus terang sekaligus memiliki argumentasi yang kuat dan mendasar. Paulus menjawab dengan lantang bahwa kerasulannya tidak bersumber pada usaha manusia, dan bukan tangan manusia yang menahbiskannya menjadi rasul; tetapi ia menerima panggilan itu langsung dari Allah (ps. 1,1)– karena ia telah bertemu langsung, berhadapan muka dengan muka Kristus di jalan raya Damaskus.

Tentang Injil, Paulus menegaskan bahwa hanya Injil satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia. Dan Injil diberikan kepada manusia hanya oleh anugerah Allah di dalam Kristus. Sementara Taurat yang tugasnya menghukum, tidak mungkin dapat menyelamatkan. Hanya Injil Kristus yang dapat menyelamatkan manusia dari tuntutan Taurat. Sehingga mereka yang telah menerima Injil telah dimerdekakan dari perbudakan Hukum Taurat. Tetapi memercayai Taurat sebagai jalan keselamatan adalah sama dengan menyerahkan diri kembali ke dalam perbudakan. Dari ajaran inilah Marthin Luther mendasarkan ajarannya tentang: Sola fide dan sola gratia.Inilah injil yang benar, tulen dan yang menyelamatkan.

Saudaraku! Berikutnya, dalam pasal ini Paulus mempertentangkan hamba (budak) dengan orang merdeka. Siapakah yang disebut hamba? Yaitu:

a. Yang jatuh dalam perhambaan Hukum Taurat, yang memercayai bahwa jalan menuju keselamatan adalah dengan perbuatan baik dengan melakukan tuntutan hukum Taurat. Mereka diibaratkan seperti anak Hagar, seorang hamba, yang keturunannya tetap sebagai hamba (ayat 21dab), yang tidak akan pernah menjadi ahli waris tuannya.

b. Yang masih dikuasai roh-roh dunia- ay 3 (Yunani: stoikeion). Roh dunia ini bisa berarti kepercayaan yang dianut oleh agama-agama sebelum kedatangan Kristus, kepercayaan yang belum lengkap; dan bila kita baca di ayat 8-9, dan Kolose 2, 8+20 itu bisa berarti allah yang bukan Allah (ayat 8), atau segala kekuatan yang dapat menipu manusia, kepercayaan atas kekuatan spiritual yang menentukan nasib hidup manusia, sehingga memelihara hari-hari tertentu (ayat 10 - band. 4, 10), ilmu perbintangan, ilmu nujum, dll. Dapat disimpulkan, roh-roh yang memperbudak ini adalah paganisme atau roh-roh kegelapan orang Yunani dan Yahudi. Dengan demikian setiap orang yang mau terikat akan sesuatu kekuatan dan kepercayaan lain di luar Kristus adalah hamba.

Mereka ini masih berstatus hamba dan tidak dewasa. Padahal keselamatan dari Allah sudah ditetapkan sebagai wasiat yang tidak bisa dibatalkan (3, 15-17). Di sana ditetapkan bahwa ahli waris segala harta Allah adalah mereka yang sudah dewasa (akil baliq - ayat 1). Itu berarti, setiap hamba, belumlah dewasa, dan tidak berhak mewarisi Kerajaan Allah.

Saudaraku! Selanjutnya Paulus menguraikan bahwa Yesus Kristus telah diutus Allah pada waktu yang ditentukanNya (ayat 4). Itulah yang kita rayakan dengan penuh sukacita dalam hari Natal, yaitu datangNya Yesus Kristus, Juruselamat yang telah lama dinubuatkan (dijanjikan) Allah. Allah memilih waktu yang tepat, yaitu pada masa Kaisar Agustus. Dialah Allah yang mau menjadi manusia. Yesus mau lahir dari seorang perempuan, bernama Maria yang adalah manusia yang tunduk kepada Taurat. Tetapi walau Yesus lahir dari Maria, tetapi tidak "dibuahi” dari benih manusia yang lahir dari dosa. Tetapi Maria mengandung dari Roh Kudus. Sehingga Yesus yang lahir itu tidak berada di bawah hukuman Hukum Taurat dan tidak berdosa. Tetapi, Yesus Allah yang lahir dari manusia menjadi manusia tetapi tidak berdosa itu – mau menyerahkan diriNya dan takluk ke bawah Hukum Taurat. Untuk apa? Agar dengan demikian Yesus membayar lunas seluruh tuntutan Hukum Taurat (ayat 5). Kita baca di Kolose 2:14 "dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib. Efesus 2:15 sebab lengan mati-Nya bagai manusia la telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera”.

Karena itulah, orang yang sudah mengimani Yesus dan menerima keselamatan yang diadakan Tuhan Yesus - mereka sudah dimerdekakan, sudah menjadi orang merdeka, karena sudah dibebaskan dari "kuk" perbudakan dosa dan tuntutan Hukum Taurat.

Dan orang yang dimerdekakan itulah yang bisa diangkat menjadi anak (ay. 5b). Orang merdeka yang diangkat menjadi anak itulah yang berhak menyebut Allah sebagai "Abba”/Bapa – ay. 6 (itu berarti, yang berhak memanggil Allah sebagai "Bapa" hanyalah mereka yang benar-benar sudah merdeka dan dewasa), yang sudah mengenal Allah dan dikenal Allah (ay. 9). Dan, hanya merekalah yang berhak menjadi ahli waris Allah (ay. 7). Tuhan Yesus di Yohanes 15:15 menyebut mereka bukan lagi hamba melainkan sahabat Yesus. Yang sangat ditekankan adalah: Yang berhak menerima warisan dari Allah, yaitu kehidupan kekal, surga, seluruh kemuliaan Allah, hanyalah mereka yang dewasa dalam iman. Yang tidak dewasa, yang masih anak-anak, walau mengetahui banyak tentang Yesus dan ajaranNya, atau walau merayakan Natal dengan kemeriahan yang luar biasa tidak akan berhak menjadi ahli waris, tidak berhak menerima keselamatan dan hidup kekal yang dibawa Tuhan Yesus.

Lalu, bagaimanakah orang Kristen dewasa? Dari uraian tadi, menjadi Kristen dewasa adalah keharusan, sehingga banyak dibicarakan dalam Alkitab.

Dari pasal 4 ini, Paulus menyatakan, mereka yang masih percaya bahwa Hukum Taurat dapat menyelamatkan, bukanlah orang dewasa, karena itu sama dengan memperhambakan diri kepada Taurat. Yang dewasa adalah yang sudah menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamatnya, mengandalkan Yesus dalam seluruh lehidupannya, sehingga mampu menghasilkan buah-buah imannya. Yang dewasa adalah yang percaya bahwa perbuatan baik bukanlah agar selamat, tetapi yang percaya bahwa iman harus nampak dalam perbuatan baik, sebagai buah iman.

Di Efesus 4, 13 yang disebut dewasa adalah apabila kita sudah berkarakter Kristus, "mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Sementara Ibrani 5, 14 mengatakan bahwa yang dewasa adalah Kristen makanan keras, yaitu yang "mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat". Mereka itulah Kristen yang dewasa, Kristen yang merdeka dan yang berhak menjadi pewaris Kerajaan Allah.

 

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus! Kegelisahan Paulus pada orang Kristen di Galatia masih, malah acap menjadi kegelisahan kita sekarang. Karena banyak orang bernama Kristen, yang sebenarnya sudah dimerdekakan Yesus Kristus dari kuasa Hukum Taurat bahkan dari kuasa dosa, iblis dan maut, ternyata masih mau berbalik, atau kembali diperhamba oleh Taurat, dosa, iblis dan maut. Katakanlah semisal, al:


masih ada yang mau berbuat baik (memberi sumbangan, sedekah, ibadah dll) karena yakin bahwa itu bisa menjadi "amal baik" mereka, untuk menghapus dosa-dosanya, atau untuk "mengambil hati” Allah, sebagai jalan menuju keselamatan.


Masih acap orang Kristen memberi dirinya diperhamba (artinya percaya dan tunduk) oleh kuasa-kuasa atau roh-roh dunia. Misalnya: hobby yang menjadi "raja”, kenikmatan yang menjadi "penguasa”, kebiasaan yang menjadi "tuan" atas diri seseorang.


Memberi diri dikuasai kuasa duniawi lain, seperti kuasa kegelapan, kuasa harta (materialisme), ilmu dan akal budi manusia (rasionalisme), kenikmatan (hedonisme), dll.


Yang paling menyakitkan adalah yang murtad, beralih dari kebenaran dan kemerdekaan dalam Kristen dan mengikatkan diri sepenuhnya dengan kuasa atau kepercayaan lain, dan menganggap kuasa Yesus sebagai kuasa kegelapan - semisal pindah agama alias murtad (band. Ibrani 6,4-6; 3, 12)


Padahal di Yohanes 8:34 Yesus berkata: "sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa", yaitu orang-orang yang memberi dirinya dikalahkan oleh dosa


Lalu, sekarang, apa yang perlu kita lakukan? Yang perlu kita lakukan adalah mempertahankan agar kita tetap sebagai manusia merdeka "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (5,1). "


Bagaimana caranya? Baca Yohanes 8, 32 + 36, Kemerdekaan adalah hidup dalam kebenaran. Merdeka berarti, senantiasa berada di dalam Yesus, di bawah kuasa kebenaran FirmanNya. Yang berpegang teguh kepada anugerah Allah di dalam Kristus, merekalah yang benarbenar merdeka. Yang ajaib adalah: bila kita dikendalikan kuasa lain, kita menjadi budaknya. Tetapi bila dikendalikan Yesus dan FirmanNya, kita menjadi merdeka, bebas malah menjadi anak Allah dan menjadi sahabat Tuhan Yesus. Sehingga ada berkata: "Kasihilah Allah, maka perbuatlah sesukamu".


Karena itu Saudaraku, ingatlah, kita telah dibebaskan Yesus Kristus dari kuasa dosa, iblis, maut dan hukum Taurat. Sehingga oleh anugerah itu, kita menjadi bebas, merdeka. Namun dunia terus menerus menggoda kita, dan kita cenderung mau digoda untuk diperhamba. Banyak yang telah menjadi korban dan murtad. Karena itu, tetaplah berdiri teguh pada iman kepada Yesus dan FirmanNya, yang adalah kebenaran mutlak, sehingga kita tetap bebas dan merdeka di dalam Yesus. Dan janganlah menjadi kristen anak-anak. Tetapi, lakukanlah imanmu dengan menghasilkan buah-buah iman, sehingga hidup kita menjadi serupa. dengan Tuhan Yesus. Karena itulah orang percaya yang dewasa, yang pasti akan menjadi pewaris Kerajaan Sorga. Selamat Hari Natal menjelang Tahun Baru.


Amin


No comments: