SETARA
DI HADAPAN TUHAN
(
1 KORINTUS 11 : 8 – 12 )
Ada seorang suami berkata pada istrinya: "Kamu beruntung menikah denganku sehingga menjadi istri direktur". Sang istri lalu menjawab: "Justru kamu yang beruntung menikah dengan aku sehingga menjadi seorang Direktur sukses saat ini". Sesungguhnya keduanya memiliki peranan dan kemampuan masing-masing untuk kesuksesan hidup.
Saudaraku,
Korintus adalah sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal
merupakan kota metropolitan yang terkemuka pada zaman Paulus, seperti halnya
banyak kota yang makmur pada masa kini. Korintus menjadi kota yang angkuh
secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa
merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.
Paulus mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas
bulan pelayanannya di Korintus pada masa perjalanan misinya yang kedua (Kis
18:1-17).
a) Jemaat
di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang
bukan Yahudi atau Yunani yang dahulu menyembah berhala.
b) Setelah
Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul perpecahan dalam
gereja yang masih muda itu. Yang memerlukan bimbingan dan pengajaran
baik langsung atau pun melalui surat menyurat dan kunjungan pribadi. Khususnya tentang keberadaan perempuan di mata dunia.
Pada ayat ini, Paulus mau menegaskan bahwa Allah itu tidak ada rencana untuk membuat derajat status laki-laki dan perempuan. Di mata Tuhan keberadaan laki-laki dan perempuan itu setara sesuai dengan peranannya. Dalam Perjanjian Lama, Hawa diberikan Tuhan kepada Adam untuk menjadi Mitra kerja mengelola Taman Eden. Dalam Perjanjian Baru Perempuan juga besar peranannya di masa pelayanan Yesus bahkan kebangkita Yesus yang mana perempuan pertama sekali memberitakan kebangkitanNya. Jadi secara Alkitabiah, kita tidak boleh memandang sebelah mata kaum perempuan. Bahkan kalau melihat jumlah penduduk dunia, paling besar adalah perempuan jadi sangat besar pengaruh perempuan dari segi eksistensi dan peranannya sehingga tidak waktunya lagi untuk memandang sebelah mata kaum perempuan.
Selanjutnya yang harus
kita pelajari dari renungan kali ini adalah laki-laki dan perempuan setara di
hadapan Tuhan dan mereka merupakan mitra kerja, silakan berbagi tugas sesuai
talenta dan porsinya. Di dunia kerja hendaknya diberikan kesempatan perempuan
untuk menduduki jabatan dan tanggungjawab yang tinggi, di rumah hendaknya mencintai
istri sepenuh hati, di dunia pendirikan hendaknya memberikan kesempatan bagi
anak perempuan untuk memiliki pendidikan tinggi. Amin.
MP
No comments:
Post a Comment