PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

22.8.20

PERSEMBAHAN JANDA MISKIN ( MARKUS 12 : 41 - 44 )

PERSEMBAHAN JANDA MISKIN

( MARKUS 12 : 41 - 44 )

Persembahan Hati | SESAWI.NET

 

1.  Anthony Robbins dalam bukunya “Unlimited Power” berkata, “Rahasia kehidupan adalah memberi.” Memang, secara naluri menerima adalah kesukaan semua orang. Namun, pemahaman itu kurang tepat. Dengan memberi seseorang akan menerima. Dengan memberi seseorang akan meraih hasil lebih baik. Seorang yang memberi tenaga maksimal dalam bekerja, pada waktunya akan menuai hasil lebih banyak. Seorang atasan yang mau memberi perhatian dan menghormati karyawannya akan dicintai dan mendapat karyawan yang loyal. Intinya, dengan memberi seseorang justru akan melimpah.

 

2.  Perikope ini, Yesus hendak mengajarkan kepada kita bagaimana pemeliharaan Allah terhadap para janda, khususnya seorang janda yang memberi dari kemiskinannya ke dalam peti persembahan.

 

a.     Di Bait Allah, ada peti persembahan yang berisikan  13 tempat persembahan berbentuk terompet.

b.     Yesus duduk dan sembari melihat orang-orang yang memberikan persembahan, dan kebanyakan dari mereka yang memberi adalah dari kekayaannya.

c.      Sementara janda miskin ini, memberikan persembahannya hanya dua peser (mata uang tipis dan terkecil nilainya pada saat itu).

 

3.  Melihat hal itu, Yesus memanggil para murid-Nya dan berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda  miskin ini memberi lebih banyak  dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.”

a.     Yesus memberikan pengertian, bahwa Allah mengukur persembahan  bukan dari jumlah yang dipersembahkan  tetapi dari kasih, pengabdian, dan pengorbanan yang terkandung dalam persembahan itu.

b.     Orang-orang kaya itu memberi dari kelimpahannya, tapi si janda itu dari kehidupannya yang miskin kepada Allah.

 

4.  Dana ini merupakan kotak sumbangan untuk orang-orang miskin, dan ditaruh dalam Bait Allah, karena tindakan amal dan tindakan ibadah sungguh seiring satu sama lainnya. Maksudnya, kalau Allah dimuliakan dengan penyembahan kita, maka sudah sewajarnya juga kalau Ia juga dimuliakan dengan bantuan kita terhadap umat-Nya yang miskin; dan memang doa dan sedekah itu selalu berhubungan.

a.   Kalau kita mengadakan pengumpulan dana amal, supaya kita bisa mengajak dan mengarahkan tangan-tangan pribadi untuk memberi bagi kaum miskin. Sangatlah baik kalau orang yang mampu bisa menyisihkan berkat yang telah mereka terima dari Allah (1 Kor 16:2), supaya mereka siap untuk memberi sesuatu sebagai persembahan amal, yang memang diperuntukkan khusus untuk tujuan ini.

b.    Sangat indah kalau kita melihat orang kaya beramal, melihat banyak orang kaya yang demikian, dan melihat mereka tidak hanya memasukkan uang, tetapi memasukkannya dalam jumlah yang besar.

c.    Perhatikanlah, mereka yang kaya harus memberi dengan kaya pula. Jika Allah memberi kepada kita dengan berlimpah, Ia juga mengharapkan kita untuk memberi dengan limpah kepada orang miskin.

d.   Tidaklah cukup bagi orang kaya untuk berkata bahwa mereka memberi dalam jumlah yang sama dengan yang diberi orang lain, karena mungkin saja orang lain memiliki kurang dari yang mereka miliki dalam dunia ini.

e.    Sebaliknya, mereka harus memberi dalam jumlah yang seimbang dengan harta benda yang ada pada mereka; dan jika orang kaya tidak langsung bertemu dengan orang yang memerlukan bantuan, maka sepatutnya orang kaya tersebut mencari mereka, supaya rela memberi.

7. Orang Kristen dapat memberi dengan murah hati atau dengan sedikit; Allah akan memberikan pahala sesuai dengan pemberian mereka (Lih Mat 7:1-2). Bagi Paulus, memberi itu bukan berarti kehilangan, melainkan merupakan semacam tabungan: itu menghasilkan keuntungan besar bagi mereka yang memberi. Paulus tidak berbicara terutama tentang jumlah pemberian itu, tetapi mengenai mutu dari kerinduan hati dan motivasi kita. Janda yang miskin itu memberi sedikit, tetapi Allah telah menganggapnya banyak karena dibandingkan dengan bagian yang diberikannya dan karena pengabdiannya yang sempurna.

    Mari kita memberi dengan ikhlas dan senang hati.

No comments: