PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

22.8.20

IBADAH DAN PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN ( ULANGAN 16 : 13 - 17 )



IBADAH DAN PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN

(ULANGAN 16:13-17)


 
1.    Ibadah dan persembahan kepada TUHAN sangat penting dalam kehidupan Umat Israel dan pelaksanannya dilakukan melalui perayaan-perayaan agama. Perayaan-perayaan agama itu sangat berarti dalam rangka pembaruan iman. Itulah sebabnya Allah selalu meminta umat-Nya untuk senantiasa merayakan perayaan agama (ay 1). Tiap-tiap perayaan pastilah memiliki keunikan makna masing-masing, namun tujuannya sama agar umat menyadari semua pemeliharaan, kebaikan dan kemahakuasaan TUHAN dan hidup untuk mengasihi-Nya. Sehubungan dengan itu, pemusatan ibadah di tempat yang dipilih Allah ini bertujuan agar:

a. Umat memiliki keteguhan hati dan sikap yang sungguh-sungguh mengakui akan kebesaran dan kasih setia Allah yang senantiasa memelihara dan menyertai kehidupan mereka. Melalui merayakan hari-hari raya itu, yakni, Paskah (Roti tidak beragi), hari raya Tujuh Minggu (Pesta Panen /Gotilon)  dan hari raya Pondok Daun, dimaksud adalah agar hati, pikiran dan jiwa umat ditujukan kepada Allah saja yang telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir.

b. Umat diingatkan agar tidak menduakan Allah dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan jalan Tuhan, saat mereka berada di perbudakan Mesir, yakni menyembah berhala-berhala. Kehidupan mereka haruslah sesuai berbagai ketetapan, peraturan dan hukum yang relevan pada waktu itu (Ul. 12-26).


2. Dalam perikope ini, peraturan Hari Raya Pondok Daun (Ibr: sukkōt) ini adalah untuk mengingatkan umat itu akan pengembaraan mereka di padang gurun menuju tanah Kanaan, dan mereka harus berpindah-pindah dengan mendirikan pondok-pondok untuk perkemahan mereka. (Im. 23:43). Perayaan ini dimaksudkan agar mereka:

a.     Mengucap syukur pemeliharaan Allah dalam kehidupan mereka, di mana Allah memberkati segala usaha dan tanah yang mereka kerjakan yang mendapatkan hasil panen, walau pun mereka belum tiba di Kanaan.

b. Mereka harus tetap mengingat sejarah pembebasan mereka dari tanah Mesir melalui tangan Allah yang Makakuasa yang bertindak melalui mujizat-mujizat-Nya mengatasi segala hambatan atau pun kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi (Kel 1:1-12:36).

c. Saat panen atau pengumpulan hasil, yakni menuai gandum, pengumpulan hasil pengirikan dan tempat pemerasan. Dengan demikian, mereka mengingat akan penyelamatan dan pemelihraan Allah.

3. Sesuai dengan kitab Imamat, ke-3 perayaan yang mereka rayakan, dilaksanakan  selama 7 hari. Di mana, semua orang, baik laki-laki atau perempuan, tua atau muda, semuanya harus bersukaria menghadap TUHAN. Mereka melakukannya di pondok-pondok yang terbuat dari ranting-ranting dan daun-daun. Di situlah  mereka membawa persembahan hasil berkat yang diberikan Tuhan (ay 16-17).

a.  Hal ini dilakukan untuk  mengingatkan Umat Israel, dulu mereka pernah menjadi budak di Mesir, hidup yang tidak  menyenangkan, terikat dalam ketidak-bebasan. Namun setelah umat Israel bebas dari perbudakan Mesir, mereka dengan leluasa dan bebas mengerjakan, mengusahakan lahannya dan menghasilkan   panen sebagai pemberian yang datangnya dari Tuhan. Jika dalam perbudakan di Mesir, umat ini hidup dari pertolongan orang, maka sekarang mereka harus berbagi dan memberi bagi orang lain.

b.  Sehingga dalam perayaan hari-hari raya itu, mereka harus: bersyukur atas berkat yang di beri Tuhan, berkat tersebut dirasakan membawa sukacita, dan mau menjadi berkat  dengan berbagi dan memberi kepada orang lain

c.   Jadi tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antara mereka harus menghadap hadirat TUHAN Allah (ay 16-17). Perayaan ini juga untuk menjalin persekutuan dan persahabatan dalam keluarga dan komunitas lainnya. Perayaan-perayaan ini memungkinkan Israel untuk:
- mengembangkan rasa komunitas kebangsaan
- mengajarkan tindakan kasih karunia Allah kepada generasi baru
- membantu kaum miskin dan yang membutuhkan
- bersukacita dalam kebaikan Allah Israel dan pemenuhan janji-janji / berkat perjanjian-Nya.

d.  Mengapa hanya laki-laki? Apakah ini mencerminkan peran ketundukan perempuan? Tentu saja Timur Dekat kuno bukan bersifat egaliter, tetapi wanita dihormati di dalam Israel (bnd. Ams 31).

- Karena perempuan dibutuhkan di rumah dalam latar belakang peternakan dan pertanian, terutama jika pria tidak hadir

- praktik hanya laki-laki ini akan dengan jelas menandai ibadah Israel sebagai berbeda dari penyembahan kesuburan Kanaan, dimana perempuan diharapkan hadir.

4.    Apa Makna Perayaan Hari Raya Pondok Daun bagi Umat Israel?

a.    Hari Raya Pondok Daun adalah hari raya yang sangat penting dan berarti bagi umat Israel:

- Mengingat akan karya sejarah keselamatan Allah melalui nenek moyang Israel yang sudah membebaskan dan keluar dari perbudakan Mesir (Eksodus) hingga menuntun mereka tiba di Tanah Perjajian yakni Kanaan.

- Israel adalah Umat pilihan Allah yang telah ditebus dengan Janji dan kasih Setia-Nya yang memelihara dan memberikan mereka masa depan yang terbaik.

- Walau mereka harus berjalan selama 40 tahun dan tinggal di pondok-pondok daun, dengan maksud untuk menyekolahkan umat itu agar taat, percaya, dan setia kepada TUHAN Allah.

b.    Perayaan ini dilaksanakan secara turun menurun kepada generasi berikut (bnd. 6:4-9), dengan maksud untuk memelihara peraturan-peraturan dan ketetapan TUHAN Allah itu mengingat akan kebesaran-Nya yang membebaskan mereka.


5.    Apa Makna ke tiga Perayaan di atas bagi kita sekarang?

a.  Dalam perjalanan gereja, ketiga hari Perayaan di atas (Paskah, Pesta panen / Gotilon, dan Pondok Daun) diarahkan kepada pemahaman aktualisasi iman.

b.  Semua hari raya itu kita imani dalam bentuk:

- Tindakan Paskah, di mana Allah menjadi manusia yaitu Yesus Kristus yang telah mati di kayu salib untuk menebus kita dari perbudakan dosa, maut dan iblis.

- Pesta Panen / Gotilon, menunjukkan ucapan syukur dengan membawa persembahan kita yang terbaik kepada TUHAN, bukan dengan tangan hampa yang sudah memberkati usaha dan kerja kita dimana pun dan dalam bentuk apa pun, yang sesuai dengan kehendak-Nya.

- Pesta parlapelapean / Pondok Daun, tanda sukacita kitaa bahwa kehidupan baru yang diberikan oleh Yesus yang adalah TUHAN, memberikan masa depan yang baru.

c.   Kasih Allah yang Agung di dalam Kristus harus kita aplikasikan dalam bentuk kasih dan penghormatan kita kepada-Nya, dalam bentuk bermurah hati dan saling mengasihi kepada sesama, terutama pada kaum marginal, kaum papa dan lemah.

Dan kasih kepada sesama adalah buah iman kita yakni kasih kepada Allah di dalam Kristus yang menjadi identitas dan karekteristik kita sebagai Umat percaya.

Amin.

No comments: