PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

22.8.20

HIDUP YANG BERHIKMAT ( AMSAL 22 : 22 - 29 )

HIDUP YANG BERHIKMAT

( AMSAL 22 : 22 - 29 )

Arti BIJAKSANA adalah: Pengertian, Manfaat, Ciri-Ciri Orang Bijaksana

 

1.   Tema khusus dari kitab Amsal ini adalah “Takut Akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”(1:7). Hikmat sangatlah berharga untuk pengambilan keputusan di mana pun kita berada ketika kita berhadapan dengan masalah atau pun sedang berin          teraksi dengan sesama kita. Jadi sangat penting bahwa Hikmat akan mengajar kita bagaimana kita harus hidup, karena akan mengoreksi, memberi perintah, memperingatkan, mengajar kita, agar hidup kita selamat penuh damai sejahtera.

a.    Salomo sangat mementingkan pengajaran hikmat melalui nasihat-nasihat yang bernas karena hikmat akan membuat pendengarnya menyadari akan ketergantungan dan percaya pada Tuhan, dan memberikakan respons kepada-Nya dengan cara sikap hidupnya kepada sesama.

b.    Hikmat mengajar seseorang untuk mengetahui yang benar dan sungguh, sehingga ia tidak pernah gentar dan gelisah untuk memberikan jawaban yang tepat kepada setiap orang yang berinteraksi dengannya, di tempat dia bekerja, di lingkungan masyarakat, di mana pun ia berada.

 

2.   Dalam perikope ini, Salomo sangat menekakan kepada siapa saja, baik kaum tua pun muda agar dapat bergaul dalam masyarakat yang saling menghargai dan menghormati satu dengan lain:

a.    Jangan merampas orang lemah dan jangan menginjak-injak orang yang kesusahan di pintu gerbang. Sebab TUHAN  membela perkara mereka  dan mengambil nyawa orang yang merampas mereka.

Dalam masyarakat orang Israel, orang lemah dan orang susah adalah kelompok orang miskin yang dilindungi oleh Taurat. Kelompok ini adalah termasuk para janda, orang asing atau pun pendatang juga anak-anak yatim. Itu sebabnya Yesus mengungkapkan dalam “Khotbah di Bukit” (Mat 5:3): “Berbahagialah orang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”Sehingga ada orang yang tidak menghormati, tidak menghargai dan yang merampas hak atas hidup orang lain, maka orang itu harus dilenyapkan (ay 23).

b.    Ala bisa karena biasa: sikap dan karakter seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan kepada siapa dia bergaul atau berinteraksi dalam keseharian hidupnya.Paulus mengatakan bahwa “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”(1 Kor 15:33).

-       Jika seseorang yang berteman dengan orang yang lekas gusarm, maka hidupnya akan dienuhi dengan kecemasan, kekuatiran dan akan berujung dengan kekecewaan.

-       Jika seseorang bergaul dengan seorang pemarah, maka akibatnya bias fatal.

c.     Hidup ini harus dapat mengindari hutang kepada siapa pun, hutang uang, barang ataupun hutang dosa.

d.    Hindari ketamakan atau kerakusan akan pengambilan batas tanah, karena tanah adalah identitas hidup seseorang atau pun keluarganya secara turun temurun.  Bagi orang Israel tanah tidak dapat diperjual belikan karena itu adalah harta warisan.

e.      Salomo mengingatkan semua orang agar menghindari hal-hal di atas, maka dia harus cakap, berkarya, bekerja dengan integritas (ay 29). Kata "cakap" tidak hanya sekedar bekerja saja, tetapi dilengkapi dengan “kerajinan dan keahlian” (dilligent and skilful ). Dan hal ini  seharusnya menjadi gambaran dari orang-orang percaya. Bukan setengah-setengah, bukan asal jadi dan bukan pula pas-pasan. Memberi yang terbaik dalam pekerjaan, usaha, atau belajar dan sebagainya, itu merupakan sebuah keharusan. Disana tercakup hal mengetahui potensi dalam diri kita, lalu mengolah, mengasah dan mempergunakannya dengan baik, untuk tujuan baik. Inilah gambaran orang-orang yang cakap, dan mereka yang cakap tentu akan berdiri di posisi tinggi dan terhormat.  Di situlah harga diri seseorang akan dihormati dan dihargai. 

 

Di dalam kehidupan ini, kita harus belajar dan mau diajar melalui firman Tuhan ini, agar hidup kita terhindar masalah-masalah yang merugikan kita, dan terutama juga menghadapi dan menyikapi pandemic Covid 19, dan saat sekarang masa Transisi New Normal agar kita tetap menggunakan dan menerapkan Protokol Kesehatan dengan disiplin, sehingga kita dapat berinteraksi dalam berkarya, bekerja di mana pun, kita terhindar dari Virus Corona ini.

No comments: