PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

22.8.20

HIDUP OLEH KUASA ( 1 KORINTUS 2 : 1 - 5 )

HIDUP OLEH KUASA 
( 1 KORINTUS  2 : 1 - 5 )

 Tujuh Karya Roh Kudus dalam Hidup Kita – Gereja Bethel Indonesia

 

1.  PENTAKOSTA II: Merayakan Turunnya Roh Kudus setelah 50 hari kebangkitan Yesus dari kematian.  Dan sebelum Yesus ditangkap, Dia  sudah menjanjikan kepada para murid untuk mengutus Roh Penghibur yaitu Parakleitos (Yoh16:4b-15). Yang tugas utamanya adalah  yang berhubungan dengan pemberitaan Injil dan untuk menginsafkan, untuk menyingkapkan, dan untuk membuktikan kebenaran Injil kepada dunia, dan untuk menyatakan akan penghakiman yang akan datang.

 

2.  Sekarang adalah zaman Roh Kudus, di mana orang-orang percaya yang mau memberitakan kebenaran Injil Kristus, tidak sungkan-sungkan lagi atau tidak merasa takut. Orang dapat memberitakan Injil Kristus dengan gamblang, menyatakan imannya dengan tidak takut, karena pemberitaan itu bermaksud untuk berbagi, dan menjadi berkat. Dan pekerjaan itu digerakkan oleh Roh Kudus, dan menerima kekuatan dari Roh Kudus. Apa dan bagaimana pun pekerjaan kita, kita tunjukkan dengan sikap hidup, cara hidup kita, dan pola kepribadian kita, atau juga prinsip-prinsip hidup kita.

 

3.  Memberitakan Injil, bukanlah karena pintar bicara, seperti layaknya orang berpidato, berapi-api, bukan karena kehebatannya mengolah kata-kata, atau untuk meyakinkan orang dengan cara menjelek-jelekan agama lain.

 

 

4.  Seorang penulis buku dan motivator terkenal, Zig Ziglar menceritakan dalam bukunya yang berjudul God’s Way is Still The Best Way mengenai para kolega dan teman-temannya yang melarangnya jika ia membicarakan imannya di dalam Yesus kepada khalayak umum.

-         Mereka yakin bahwa karier Ziglar akan segera tamat jika ia tetap nekad melakukan hal tersebut.

-         Namun, ia memilih untuk menaati pimpinan Roh Kudus dan tanpa ragu menyatakan imannya kepada Yesus melalui kata-kata dan tulisannya.

-         Kini, ia bersyukur untuk ketaatannya tersebut. Ajaib! Selama lebih dari 30 tahun karier menjadi pembicara, ia tidak perlu meminta job menjadi pembicara, justru orang-oranglah yang selalu meminta dan mengundangnya.

-         Betapa berharganya hidup itu, di situlah kita menghormati hidup, karena mau dipimpin Roh Kudus untuk hidup lebih berarti lagi bagi banyak orang.

 

5.  Di dalam perikope ini, Paulus dalam memberitakan Injil selalu mendapat tantangan dan hambatan, baik dari pihak orang Yahudi maupun orang Yunani. Begitu banyak daerah yang sangat luas seperti di kota Korintus dalam perikope ini, Paulus memberitakan Salib Kristus agar lebih banyak lagi orang untuk percaya dan menerima keselamatan dari Yesus.

 

6.  Mari kita telusuri pemberitaan Injil oleh Paulus di Kota Korintus ini yang mendapatkan tantangan, karena dia tidak sehebat dari ahli-ahli pidato untuk menyampaikan sesuatu kepada banyak orang, pada waktu itu.

 

7.  Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota metropolitan yang terkemuka pada zaman Paulus, seperti halnya banyak kota yang makmur pada masa kini. Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.

Paulus mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya di Korintus pada masa perjalanan misinya yang kedua (Kis 18:1-17).

a.     Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang bukan Yahudi atau Yunani yang dahulu menyembah berhala.

b.     Setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul perpecahan dalam gereja yang masih muda itu. Yang memerlukan bimbingan dan  pengajaran baik langsung atau pun melalui surat menyurat dan kunjungan pribadi.

 

8.  Bapa / Ibu/ Saudara

Pada waktu itu telah terjadi perpecahan dalam jemaat, yang menggolong-golongkan dirinya lebih hebat dari golongan yang lain. Ada yang mengatakan kami golongan Paulus, golongan Apolos, golongan Kefas atau golongan Kristus.

a.     Sebagian dari mereka melawan Paulus dengan mengatakan bahwa Paulus bukan ahli filsafat dan ahli pidato. Yang pada waktu itu orang-orang di Koristus, kaum intelek yang pintar berpidato, seolah-olah merendahkan Paulus, yang tidak sefasih mereka berbicara atau berpidato.

b.     Paulus tetap pada pendiriannya, mengingat kembali saat pertama sekali dia ke Korintus, ada tiga hal yang menonjol dalam penyampain berita Injil:

-         Yang pertama: Dia berbicara dalam kesederhanaan. Paulus lebih mem-fokuskan Injil Yesus daripada penonjolan dirinya dibanding orang-orang yang pintar bicara.

Injil Kristus, akan lebih mudah dipahami dengan bahasa yang sederhana, karena di sana pun ada saja kaum awam yang bukan kaum inteletual. Paulus tidak mau dipengaruhi oleh apapun, itu sebabnya dia mengatakan, “Sebab aku telah memutuskan  untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.

Yang menjadi sentris / pusat / pemberitaan Paulus adalah Yesus yang di Salib yang membawa keselamatan bagi dunia dan pribadi-pribadi.

 

-         Yang kedua, Paulus mengatakan bahwa, dia datang dalam kelemahan, dan dengan sangat takut dan gentar (ay 3).

Dia berbicara dalam ketakutan, artinya ketakutan itu lebih merupakan kecemasan dalam melakukan sebuah tugas. Tak ada seorang pun yang menghadapi sebuah tugas besar tanpa merasa gemetar, lalu ia melakukan tugas itu dengan sangat baik. Dengan gemetar it berarti, sudah ada persiapan-persiapan yang di dorong oleh spirit, semangat.

 

Itu sebabnya dikatakan, bahwa pengkhotbah yang benar-benar efektif adalah dia yang jantungnya berdetak keras saat dia menunggu untuk berbicara. Sebagai pengkhotbah, pastilah kita sering mengalami ini ya...sembari berdoa, dis itu lah kita merasakan tuntunan Roh Kudus, memberikan kekuatan bagi kita untuk menyampaikan Firman Tuhan.

 

 

-         Yang ketiga, adalah: Dia datang dengan hasil-hasil bukan dengan kata-kata kosong semata. Khotbahnya dibuktikan kebenarannya oleh Roh dan kuasa sehingga tak dapat disanggah oleh siapapun.

 

Kata-kata yang dipakainya adalah kata-kata pilihan dengan pembuktian yang paling kuat, kata-kata yang membawa pembaharuan hidup.

 

Kata-kata yang disampaikan dapat mengubah hidup orang lain, menyadarkan orang lain akan dosa-dosanya, akan kehidupannya yang tercela, dan menemukan jalan serta pemikiran, gaya hidup yang baru, yang berkenan kepada Allah.

 

Kelemahan kita adalah, kita terlalu sering mencoba mengajak orang menjadi Kristen daripada dalam hidup kita sendiri. Seharusnya cara dan pola hidup kita dapat menjadi teladan bagi banyak orang. Di situlah kita membawakan pembaharuan bagi orang lain.

 

Hidup kita ini adalah Kitab Suci terbuka, yang dibaca orang. Artinya totalitas hidup kita harus bisa menjadi cerminan bagi orang lain. Janganlah karena pola hidup kita tidak dapat diteladani, orang yang melihat menjadi tidak tertarik pada kekristenan.

 

Seorang tokoh Agama, Sang Sidarta Gautama, yang sangat terkesan dan meneladani khotbah Yesus di bukit, dan semua filosofi hidup yang diajarkan oleh Yesus, tetapi kenyataannya dia tidak temukan dalam kehidupan orang Kristen saat itu.

 

 

c.      Paulus menjawab perkataan mereka bahwa ia berkhotbah bukan dengan hikmat manusia sebab Allah telah berfirman bahwa hikmat manusia itu sia-sia. Ia memberitakan Injil dan juga cara Allah menyelamatkan orang dengan  berkhotbah tentang Kristus yang telah disalibkan dan telah dibangkitkan kembali itu.

 

d.     Paulus datang kepada mereka bukan sebagai ahli filsafat, melainkan sebagai saksi yang memberi kesaksian tentang Anak Allah yang telah mati untuk menebus dosa manusia.

 

 

e.      Paulus berkhotbah bukan berdasarkan kepandaiannya berpidato, melainkan berdasarkan pimpinan Roh Kudus. Paulus mengharapkan iman jemaat tidak bergantung pada hikmat manusia yang dapat menyesatkan tetapi pada kekuatan Allah.

 

9.  Paulus bermaksud membedakan hikmat perkataan atau hikmat yang berasal dari filsafat manusia dengan hikmat Allah, yaitu pemberitaan tentang salib Kristus. Injil berkuasa mengubahkan kehidupan seseorang – dari orang berdosa menjadi orang saleh. Kuasa itu nyata jika seseorang menerima Kristus dan percaya kepada-Nya, Dia akan hidup dalam buah Roh (bnd. Gal 5:22-23).

 

 Maka Allah akan membinasakan  hikmat orang berhikmat, dan Ia akan melenyapkan kebijaksanaan orang yang bijaksana yang dapat membuat penyesatan dan kekacauan. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan hikmat manusia yang pintar bicara dan memutar balikkan kebenaran Injil Kristus.

 

10.            Filsafat “Humanisme sekuler” telah merajalela pada saat ini dan menjadi ancaman bagi kekristenan. Dr. Lloyd Jones dari Inggris berkata: “Kecenderungan orang Kristen mengikuti pengajaran modern yang sesat itu, telah melemahkan jemaat Allah dan hampir membinasakan Injil yang hidup. Itu terjadi pada waktu orang Kristen mulai berpaling dari wahyu Allah kepada filsafat manusia.”

 

Berhati-hatilah dengan filsafat yang hanya menekankan logika-akal dan tidak melihat dengan mata iman bahwa Allah Mahakuasa tak terbatasi oleh pikiran manusia.

 

Oleh karena itu, Marilah kita bersikap untuk menghormati hidup.

Venerate Vitam berarti “hormatilah hidup”. Pernyataan yang menekankan setiap orang harus menghargai kehidupan yang diberikan Allah. Hidup dalam hidup yang dipenuhi Roh Kudus, menghargai semua talenta yang diberikan kepada kita untuk mejadi memberitakaan Kerajaan Allah di dunia ini.

Marilah kita di zaman Roh Kudus ini, lebih dan lebih lagi menyiarkan kabar keselamatan yang dari Kristus.

Apa dan bagaimana pun keberadaan fisik kita, ketidak mampuan kita bicara dengan hebat, itu tidaklah menjadi alasan kita untuk tidak turut memberitakan keselamatan yang dari Kristus kepada dunia.

Kita bisa pakai media menuliskan beberapa kalimat atau sebuah renungan, di dunia maya, atau di youtube, atau  melalui Whatshap, Instagram, dlsb.

Disitulah kita menerappkan dan menghidupi Buah Roh yaitu menciptakan atauy menghadirkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri (Gal 5:22-23).

-         Menurut Billy Graham: “Roh Kudus adalah sumber kuasa yang dapat memenuhi kebutuhan kita untuk melepaskan diri dari kelemahan-kelemahan yang mencekam kita.”

 

 

4.  Rene Descartes, filsuf Prancis terkenal dengan ucapannya, “Cogito ergo sum” yang berarti “aku berpikir, maka aku ada.” Satu ungkapan yang menjadi motto filsafat Barat modern. Dengan kalimat itu, Descartes mengajarkan bahwa untuk mencari kebenaran, kita harus meragukan segala hal, termasuk keberadaan dirinya sendiri. Kita harus bisa membebaskan diri dari semua prasangka dan subjektivitas karena hal itu bisa saja membawa kita pada hal yang salah. Bahkan sekalipun pikiran itu mengarah pada kesalahan, tetap saja hal itu disebut berpikir. Jadi selama manusia masih berpikir, maka manusia dapat dikatakan ada, entah sebagai manusia yang berpikir benar atau keliru. Itulah yang diajarkan filsuf dunia. Dari filosofi itulah pengetahuan dan teknologi berkembang. Lalu bagaimana kata Alkitab? Alkitab sendiri banyak menyebut tentang pikiran dan memandang hal itu penting untuk diperhatikan. Efesus 4:17 berkata bahwa sebelum kita mengenal Allah, pikiran kita disia-siakan. Pikiran manusia juga disesatkan (2 Kor 11:3). Karena itulah, pikiran harus difungsikan dengan benar, yakni

-         Pertama: menggunakan pikiran untuk mengerti Kitab Suci (Ams 9:10; Luk 24:25).

-         Kedua, pikiran adalah untuk mengasihi TUHAN (Mat 22:37) dan

-         Ketiga, pikiran harus difungsikan untuk senantiasa memikirkan hal-hal yang positif (Flp 4:8). Dan melalui pikiran yang diterangi kuasa Roh Kudus jugalah kita dapat melihat peristiwa di balik logika, yaitu salib Kristus.

 

5.  Filsafat “Humanisme sekuler” telah merajalela pada saat ini dan menjadi ancaman bagi kekristenan. Dr. Lloyd Jones dari Inggris berkata: “Kecenderungan orang Kristen mengikuti pengajaran modern yang sesat itu, telah melemahkan jemaat Allah dan hampir membinasakan Injil yang hidup. Itu terjadi pada waktu orang Kristen mulai berpaling dari wahyu Allah kepada filsafat manusia.” Berhati-hatilah dengan filsafat yang hanya menekankan logika-akal dan tidak melihat dengan mata iman bahwa Allah Mahakuasa tak terbatasi oleh pikiran manusia!

 

6.  Allah bekerja melalui Roh Kudus yang memberikan kekuatan kepada setiap orang yang mau dipakai-Nya untuk memperlebar Kerajaan-Nya di dunia. Amin

No comments: