PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

24.4.20

Renungan : SEHATI SEPIKIR DI DALAM TUHAN (EFESUS 5:22-33)

SEHATI SEPIKIR DI DALAM TUHAN
(EFESUS 5:22-33)


Hari minggu ini, kita diperhadapkan pada nasehat Paulus untuk jemaat di Efesus tentang bagaimana seharusnya posisi dan relasi antara suami-istri itu dipahami. Menurut Rasul Paulus, suami-istri ketika membangun hubungan satu dengan yang lain dan memposisikan diri dan pasangan masing-masing harus bercermin pada hubungan Kristus dan jemaat. Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah hadirnya berbagai perselisihan atau percekcokan dalam hidup rumah tangga. Penyebab paling utama dan umum adalah karena berbagai perbedaan yang lebih ditonjolkan dan bukan kesatuan sebagai jati diri baru suami istri. Para suami istri kadang menjadi lupa bahwa mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu tidaklah heran jika dalam keluargapun terjadi kompetisi atau bersaingan untuk mengejar pengakuan soal keunggulan dan kelebihan masing-masing. Tanpa sadar suami istri menjadikan rumah tangga sebagai gelanggan pertandingan untuk menentukan siapa yang kalah atau menang. Kekalahan dianggap suatu kegagalan dan sebaliknya kemenangan adalah suatu keberhasilan diri.
Membangun hubungan antara suami-istri dalam suatu ikatan perkawinan terkesan mudah namun sulit untuk menjalaninya. Siapapun saudara yang sudah menikah pasti mengerti apakah maksud dari pernyataan di atas. Menyatukan berbagai perbedaan antara suami-istri dalam satu wadah yakni lembaga perkawinan sehingga tetap langgeng hingga maut memisahkan adalah tantangan yang sulit untuk dihadapi. Diperlukan kesabaran, kesungguhan cinta kasih, dan pengertian untuk mampu menjadi pasangan yang baik antar keduanya. Pepatah: “asam di gunung; garam di laut menyatu dalam belanga”, meskipun berbeda namun tetap satu dalam kasih Tuhan.
Ingatlah, rumah tangga adalah suatu Lembaga yang pertama sekali mendapat berkat dari Tuhan Allah (Kej 1 : 28). Maka dari itu jangan kita sia - siakan berkat Tuhan itu dan jadilah saluran berkat bagi orang lain (kej 12 : 3 b).  Laki-laki adalah bahagian hidup dari perempuan dan perempuan adalah bagian hidup dari laki – laki, maka dari itu laki – laki dan perempuan sama di-ciptakan ( kej 1:27), sama-sama memuliakan Tuhan dan membanggakan pasangannya. Berikut ini ada beberapa tips untuk menjaga keharmonisan keluarga:
1) Sebagai suami – istri, selalu mengingat kenangan manis semasa pacaran dulu, agar timbul kembali masa – masa indah bersamanya.
2) Tentukanlah waktu – waktu untuk berekreasi bersama dengan pasangan dan anak – anak untuk menghilangkan rasa lelah dan bosan.
3) Ciptakanlah selalu keharmonisan sebagai suami – istri lewat sapaan dan kata-kata yang menyenangkan hati pasangan kita.
4) Jangan mengingat – ingat hal – hal yang jelek dari pasangan kita namun ingatlah hal – hal yang baik dari pasangan kita.
5) Buatlah Ibadah setiap hari antara suami – istri dan anak – anak agar hubungan keluarga keluarga itu dengan Tuhan tetap terjalan.
6) Sebagai suami – istri kristiani jangan ada dusta namun kasih Kristus yang mendominasi. Amin.

Pdt. Muribo Pasaribu, STh

No comments: