PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

6.1.23

YESUS KRISTUS TERANG BAGI SELURUH BANGSA ( YESAYA 49 : 1 - 7 )

 

YESUS KRISTUS TERANG

BAGI SELURUH BANGSA

( YESAYA 49 : 1 – 7 )

 

 


 

Nats ini menjadi khotbah di Minggu Epiphanias Kedua, Minggu Penyataan, yang memaparkan kepada kita, SIAPAKAH YESUS dan bagaimana kita meneladaninya. Siapakah Yesus lalu kita bisa menerapkannya menjadi - SIAPAKAH AKU? -

 

Perikop ini sering disebut Nyanyian Hamba Allah - ebed Yahwe. Memang sering, yang dimaksudkan dengan Hamba Allah ini adalah Yesaya. Tetapi kebanyakan penafsir menunjuk bahwa Hamba Allah itu adalah Tuhan kita Yesus Kristus, yang dipilih Allah untuk menjadi HambaNya guna menyelamatkan bukan hanya Israel tetapi seluruh. dunia, dan yang disebut juga sebagai terang dunia.

 

Saudaraku! Nats ini memuat banyak hal yang indah. Mari kita coba ambil beberapa saja:

 

1. Dinyatakan bahwa Hamba Allah itu, adalah yang dipilih Allah. Allah sendiri lah yang memilih Tuhan kita Yesus Kristus malah dinyatakan bahwa Dia sudah dipilih dari kandungan. Dan tugasnya adalah untuk menyelamatkan bukan hanya Israel keturunan Yakub tetapi untuk menyelamatkan seluruh dunia.

 

Itulah yang dilakukan Yesus. Di Golgata, melalui pengorbananNya di kayu salib Yesus mendemonstrasikan bahwa Dia lah Hamba Allah yang telah ditetapkan Allah untuk menderita. UNTUK APA? Di ayat 5-6 dikatakan, bukan hanya untuk menyelamatkan Israel, tetapi untuk menyelamatkan seluruh bangsa-bangsa, seluruh dunia. Itulah yang terjadi, ketika Yesus bangkit dari kematianNya. Dunia telah diselamatkan karena dosa telah dikalahkan.

 

Saudaraku! Sekarang kepada kita. Bila Yesus adalah hamba Allah yang sudah menderita, sekarang siapakah kita? Setiap orang yang sudah percaya, yang sudah menerima keselamatan yang dilakukan Tuhan Yesus, yaitu saya dan Saudara-saudara – juga telah ditetapkan menjadi hamba Allah, sama seperti Tuhan Yesus. Itulah yang ditekankan oleh Epistel, 1 Korintus 1:1 - 9 tadi, bahwa kita harus yakin bahwa Tuhan telah memilih kita menjadi hambaNya. Karena itu kita harus mau diutus Allah menjadi alat di tangan Allah untuk menyelamatkan dunia, untuk memberitakan berita keselamatan dan membawa orang-orang kepada Tuhan Yesus. Itu adalah tugas, bukan pilihan, tetapi Keharusan (kewajiban). Baca 1 Korintus 9:16 "Celakalah aku bila aku tidak melakukannya”.

 

Karena itu saudaraku, mari, sadarilah, semua kita wajib menjadi hamba Allah. Unang be adong na marsidalian molo dijou. Jangan ada lagi yang menunda-nunda bila Tuhan sudah memanggil. Ingat, ini adalah sebuah kehormatan dan sebuah kesempatan dari Tuhan menjadi hambaNya untuk membagikan, men-share, membagikan harta termahal sedunia, yaitu keselamatan kekal yang telah disediakan Tuhan Yesus bagi seluruh dunia. Jangan sia-siakan kesempatan itu. Tuhan berharap, semua kita yang ada di sini, siapapun, ama, ina, naposo, remaja, anak-anak, semua kita dengan tulus mau memberi jawab: "Disini aku Tuhan, utuslah aku, aku mau menjadi hamabaMu seperti Tuhan Yesus, utuslah aku"

 

Tetapi, melalui nats ini, mungkin satu hal perlu kita camkan, ingat: Apa tugas utama seorang Hamba Tuhan? Banyak orang merasa, bahwa tugas kita adalah mendirikan gedung gereja, membangun organisasi yang hebat. Saudaraku, ingat, bukan itu!. Itu hanyalah alat. Tetapi tugas utama, adalah sama dengan tugas utama Tuhan Yesus, yaitu membawa keselamatan kepada semua orang. Fokus kita bukan uang, gedung atau organisasi. Fokus utama pelayanan Hamba Tuhan adalah orang, jolma do. Yaitu supaya mereka diselamatkan supaya mereka menerima Tuhan Yesus - supaya mereka selamat. Jangan lupakan itu!

 

2. Selanjutnya Saudaraku, coba kita simak ayat 4 dikatakan bahwa memang tugas itu tidak mudah tetapi sangat berat. Bahkan di ayat 7 dikatakan, Hamba itu dihinakan, dijijikkan bangsa-bangsa. Kita lihat di dalam Yesus, bukan hanya memberikan waktu, tenaga dan menerima hinaan, pastap-pastap, tijur, haleaon, tetapi juga nyawaNya. Yesus harus mati di salib.

 

Namun demikian, Tuhan tidak pernah menyuruh Hambanya hanya untuk menjadi korban. Tidak! Tetapi justru sebaliknya. Bila Tuhan mengutus hambaNya, Tuhan pasti memperlengka-pinya. Mari kita simak di ayat 2 – mungkin, sama seperti Musa yang tidak tahu bicara, bukan ahli pidato, atau seperti Yeremia yang merasa masih terlalu muda, mereka berdalih. Tetapi, Tuhan memberi mereka kemampuan. Baca ayat 2 "Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. (BIS - 49:2 Ia membuat kata-kataku setajam pedang, Ia menyembunyikan aku di dalam tangan-Nya. Ia melindungi aku. Ia menjadikan aku seperti anak panah yang terasah, dan menyimpannya dalam tabung supaya siap dipakai). Dan Tuhan Yesus juga sebelum naik ke surga, sesudah Yesus mengutus para muridNya untuk pergi menginjili ke seluruh dunia, Yesus memberi jaminan di Matius 28:20 Yesus mengatakan: Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

Saudaraku, Beritakanlah Injil. ingat! Yang Tuhan butuhkan bukan kemampuanmu. Yang Tuhan butuhkan adalah kesudianmu. Yang perlu, kita dengan tulus mengatakan: Tuhan, ini aku, utuslah aku selanjutnya Tuhan yang akan bekerja, Tuhan yang akan memberi kemampuan, Seperti dikatakan tadi, Tuhan yang menjadikan kita menjadi siap pakai. Tuhan yang menyediakan segala yang kamu butuhkan. Pasti ketika kita mau melakukan tugas hamba Allah, kita akan menghadapi banyak tantangan, hambatan, pergumulan, perlawanan, penolakan. Tetapi jangan takut. Karena pasti ada jaminan penyertaan Tuhan.

 

Karena itu Saudara, mari, hari ini Tuhan Yesus menyatakan dirinya kepada kita, bahwa Dia adalah Hamba Allah yang telah dipilih Allah untuk menderita, untuk memberikan nyawaNya guna menyelamatkan dan memberi keselamatan bagi manusia dan bagi dunia. Tuhan Yesus telah melakukan itu dengan pengorbananNya di kayu salib dan dengan kebangkitanNya dari kematian. Dan sekarang, Tuhan memilih kita menjadi hambaNya, menjadi alat di tangan Tuhan untuk menyebarkan keselamatan itu. Untuk itulah Tuhan sengaja menempatkan setiap kita di tempat kita masing-masing, di tempat di mana Saudara bekerja, di lingkungan dimana Saudara tinggal, dengan satu tujuan: agar Saudara bekerja sebagai Hamba Allah. Sekarang, apa jawabmu? Memang berat, tetapi jawablah dengan tulus: Disini aku Tuhan, utuslah aku! Selanjutnya, Tuhan yang akan mengurus segalanya

 

3. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya untuk kita petik menjadi renungan bagi kita. Perikop ini merupakan panggilan dan penugasan Tuhan bagi Hamba Allah, untuk pergi kepada Israel, teman sebangsanya yang sedang menderita karena pembuangan. Dia harus menghibur teman sebangsanya agar tetap percaya kepada Tuhan, karena mereka akan diselamatkan. Tetapi bukan hanya itu. Tuhan mengutus HambaNya untuk meyakinkan Israel, bahwa justru di pembuangan Tuhan menugaskan mereka agar mereka mau menjadi terang bagi bangsa lain. Melalui HambaNya, Tuhan mau mengingatkan Israel, agar mereka jangan terkubur oleh penderitaan, dan jangan hanya mengurus diri atau bangsanya sendiri. Mereka harus melihat rencana Tuhan yang justru dalam penderitaan tersebut, menugaskan mereka agar menjadi terang dan pemberi kekuatan bagi orang lain terutama bagi bangsa-bangsa yang menjajah mereka. Penderitaan yang Tuhan biarkan terjadi bagi kita bukanlah dimaksudkan untuk membuang, atau membuat kita jatuh atau tenggelam (lonong), tetapi justru di sana kita diutus menjadi terang, menjadi penguat bahkan menjadi berkat bagi orang lain. Amin.

 

 

 

Pdt Muribo Pasaribu Pendeta Fungsional HKBP Setia Mekar Resort Setia Mekar Distrik XIX Bekasi

No comments: