PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

7.7.22

HIDUP DALAM IMAN DAN PENGHARAPAN ( 2 Petrus 3: 13 - 15)

HIDUP DALAM IMAN DAN PENGHARAPAN
 ( 2 Petrus 3: 13 - 15)
== TAHUN BARU, 1 Januari 2018 ==
 
 
 
 

1. Pengantar

Svan urat Rasul Petrus mengungkapkan berbagai persoalan hidup yang dihadapi jemaat Kristen perdana. Sedikitnya ada tiga pokok yang diungkapkan. Pertama, soal keberagaman ajaran, teologi dan dogma, yang berbeda. Kedua, soal kehidupan praktis orang Kristen, tentang perilaku, akhlak dan sikap etis dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, soal kedatangan Kristus yang kedua kalinya, yang disebut parousia Kristus. Ketiganya tentu tidak hanya dihadapi oleh Rasul Petrus tetapi juga oleh para rasul yang lain. Ketiga masalah teologi tersebut selalu muncul dalam kehidupan jemaat. Ini dapat dimaklumi karena kehidupan orang Kristen - Jemaat Kristen - ketika itu masih dalam proses pembentukan diri sebagai jemaat atau gereja yang mapan, baik dalam pemahaman teologi, maupun dalam kehidupan persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus.

- - Namun demikian, masalah eschatologi dalam arti kedatangan Yesus Kristus kedua kalinya masih terus atau “parousia” Kristus merupakan diskusi atau perdebatan teologis - yang masih berkelanjutan sampai masa kini. Gereja-gereja dari berbagai denominasi masih terus memberikan minat dan perhatian untuk terus berdiskusi, membahas, bahkan mempergumulkan: kapan, bila – dan bagaimana Yesus Kristus akan datang kedua kalinya? Pertanyaan Jemaat perdana itu masih terus menarik perhatian gereja sampai masa kini. Sebagian dari pertanyaan itu terungkap dalam surat Rasul Petrus yang kedua ini.

Mengenai masalah kedatangan Kristus kedua kalinya, Parousia Kristus, Rasul Petrus tidak sendirian. Paulus sudah lebih dahulu membahasnya dalam surat kirimannya ke Jemaat Tesalonika. Agaknya Rasul Petrus juga mengetahui, bahkan mungkin sudah membaca surat edaran Rasul Paulus ke Jemaat Tesalonika, baik surat pertama maupun yang kedua yang ditujukan ke Jemaat Tesalonika. Dia tahu apa yang dipergumulkan Rasul Paulus tentang masalah parousia Kristus tersebut.

Menurut Rasul Paulus, Kristus akan datang untuk yang kedua kalinya (1 Tes 4: 13-18). Namun kedatangannya "ditunda atau diperlambat" - "delay", tetapi bukan di "postpone" - dibatalkan (2 Tes 2:6). Pemahaman inilah yang dirujuk Rasul Petrus untuk memahami kedatangan Kristus kedua kalinya di dalam suratnya (1 Pet 3:15). Inilah salah satu faktor yang melatar-belakangi pengiriman Surat 2 Petrus ini, yaitu untuk mengklarifikasi dan memberikan penjelasan mengapa Kristus belum juga datang kedua kalinya.

2. Keterlambatan kedatangan Kristus

Pada saat-saat menjelang akhir tugas Mesianis Jesus, Ia berkata tentang kedatangan Anak Manusia: "Langit dan Bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu". (Mark 13:31). Bahkan lebih terperinci lagi, Jesus berkata:"Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi" (Mark 13:30). Agaknya pernyataan Yesus inilah yang ditangkap Rasul Paulus ketika ia menulis dalam suratnya tentang kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kalinya dengan mengatakan: "Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita akan diubah, dalam sekejab mata pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam kerajaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah" (1 Kor 15:51-52). Dari sini Rasul Paulus yakin, bahwa semuanya itu akan terjadi dalam waktu dekat, dan Rasul Paulus akan mengalami semuanya dalam keadaan masih hidup di dunia ini.

Akan tetapi sampai penghujung akhir hidup Rasul Paulus kedatangan Kristus kedua kalinya tidak juga kunjung datang. Menurut Rasul Paulus penyebabnya adalah karena terjadi "keterlambatan Parousia Kristus", sebab adanya yang memaknai kedatangan Kristus (2 Tes 2:6) yang mengakibatkan keterlambatan (delay) dan bukan penundaan (postpone) kedatangan Kristus (2 Tes 2:6-7), yaitu akibat perbuatan orang-orang durhaka, para penghianat dan para pembelot dari kesetiaan kepada Kristus. Namun demikian tidak dapat disangkal bahwa Rasul Paulus pernah berharap bahwa kedatangan Kristus itu terjadi pada masa hidupnya.

Pengharapan Rasul Paulus tentang parousia Kristus ini hanya dapat dipahami dan diimani dengan keyakinannya sendiri yang menyatakan: "Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna itu tiba maka yang tidak sempurna itu akan lenyap" (1 Kor 13: 9-10). Itulah sebabnya Paulus sampai kepada kesimpulan bahwa kebenaran orang Kristen tidak didasarkan di atas nubuatan melainkan di atas iman, pengharapan dan kasih (1 Kor. 13:13)

Semua tulisan Paulus, terlebih pergumulannya tentang Parousia Kristus dalam 1 dan 2 Tessalonika dipastikan telah dibaca rasul Petrus dengan seksama. Petrus mengetahui masalah dan pergumulan yang dihadapi rasul Paulus sebagaimana terungkap dalam suratnya, khususnya dalam 2 Petrus 13:15-16.

"Seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, ketika ia berbicara tentang perkaraperkara ini. Dalam suratnya itu ada hal-hal yang sukar dipahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbaklikkannya menjadi kebiasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain (2 Petrus 3:15- 16). Dengan pernyataan Rasul Petrus ini, ia tahu dan tentu sudah membaca tulisan-tulisan Rasul Paulus, tentang berbagai hal, khususnya tentang Parousia Kristus. Ia juga tahu polemik yang terjadi dengan adanya reaksi orang lain terhadap tulisan Paulus tersebut. Oleh karena itu tulisan rasul Petrus ini, khususnya 2 Petrus, dimaksudkan untuk meluruskan dan menekankan ulang tentang Parousia Kristus tersebut.

3. Kepastian kedatangan Kristus

Rasul Petrus dalam suratnya mengatakan adanya keterlambatan kedatangan Kristus, oleh karena itu perlu upaya "mempercepat" kedatangan Kristus tersebut (2 Petrus 3: 12). Diakui adanya pengajaran palsu yang mangatakan bahwa Tuhan tidak lalai akan janjiNya atau Tuhan tidak menepati janji-Nya (2 Pet.3:9). Petrus justru menekankan karena Tuhan menghendaki agar semuanya selamat, lalu diberi kesempatan berbalik dan bertobat atas segala dosanya, sehingga semua kedapatan tidak bercacat dan tidak bernoda dihadapan-Nya (2 Pet. 3:12-14).

Rasul Petrus balik berpendapat sekalipun "percepatan" kedatangan-Nya diharapkan, tetapi justru masih diberi waktu untuk menantikan Parousia Kristus sebagai peluang untuk memperoleh keselamatan, karena tujuannya agar tidak seorangpun dari orang yang percaya yang kedapatan masih bercacat dan bernoda. Oleh karena itu, demikian rasul Petrus berargumentasi logis tetapi penuh pengharapan, "anggaplah kesabaran Tuhan sebagai kesempatan untuk memperoleh keselamatan" (2 Petrus 3:15)

Argumentasi teologis dari Rasul Petrus justru merupakan peluang dan kesempatan sekaligus memperluas jangkauan keselamatan. Keselamatan yang diberikan Tuhan selalu berkembang dengan "waktu" dan "peluang" - secara terbuka. kepada siapa saja.

Namun tidak selamanya ada “waktu" (kronos) dan "peluang" (kairos) itu. Oleh karena itu tetaplah hidup dalam iman dan pengharapan itu - “dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh" tersebut (1 Petrus 3: 17)

Dengan demikian surat Rasul Petrus ini kembali menekankan iman dan pengharapan kedatangan Kristus kedua kalinya. "Anggaplah kesabaran Tuhan sebagai kesempatan untuk beroleh selamat" - sebab maksud dan tujuannya adalah agar tidak seorangpun kedapatan bercacad dan tak bernoda di hadapan-Nya

Jadi kesempatan masih terbuka. Peluang masih ada dan waktu masih tersedia untuk bertobat, kembali ke jalan yang benar dan selanjutnya berjalan di jalan Tuhan. Dengan demikian semuanya kita ini akan menjadi pewaris dan penerima keselamatan yang dari pada Tuhan Yesus Kristus. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati dan melindungi kita sekalian...amen.

No comments: