PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

22.8.20

PENGENDALIAN DIRI ( 1 Korintus 6 : 12 )

PENGENDALIAN DIRI TERHADAP TEKNOLOGI

1 Korintus 6 : 12

 

 

Demi Sehat Mental dan Fisik, Kita Perlu Belajar Penguasaan Diri (2)

 

Seorang pasien telah diingatkan oleh dokter yang merawatnya untuk tidak mengkonsumsi makanan tertentu, seperti daging b4b1 dan sejenisnya yang mengandung lemak jahat, sebab pasien itu menderita penyakit yang diakibatkan oleh kolesterol tinggi.peringatan dokter ini tentu sangat beralasan sebab jika tidak maka penyakitnya akan semakin parah. Oleh karena itu, pasien yang menghargai kesehatannya akan berusaha untuk mematuhi semualarangan dokter tadi. Tetapi jika melanggarnya maka akan tetap mengganggu kesaehatannya. Meskipun makanan itu nikmat dan enak tetapi tidak berguna lagi untuk kesehatan tubuhnya. Tentu, apabila dia memakannya tidak langsung dia meninggal. Tetapi sekali lagi, tidak berguna untuk kesehatannya. Dan apabila teru menerus dilanggarnya maka dapat berakibat pada kematian.

 

Ini merupakan gambaran yang sederhana untuk memahami nas di atas. Paulus menyadari bahwa segala sesuatu halal baginya. Ini berarti bahwa sebagai orang yang bebas dan merdeka, dia dapat melakukan dan memakan makanan apa saja termasuk yang dipantangkan oleh sebagian orang. Tetapi pernyataan ini dikunci dengan pernyataan berikutnya: “tetapi tidak semuanya berguna”. Sama dengan halnya dengan analogi di atas bahwa unsur manfaat atau kegunaan menjadi prioritas tertinggi dalam memelihara kesehatan iman. Suatu perbuatan atau melakukan sesuatu yang menjadi pantangan bagi banyak orang tetapi belum tentu membawa manfaat bagi tubuh. Dan orang percaya tidak dapat diperhamba oleh sesuatu yang tidak membawa kebaikan baik dalam hidup jasmani maupun dalam hidup spiritual.

 

Nas ini dibangun di atas pemahaman bahwa tubuh atau hidup kita bukanlah milik kita sendiri melainkan milik Allah. Maka sebagai milik Allah haruslah melakukan pekerjaan dan perbuatan yang berguna bagi Allah dan bagi sesama. Apabila pemahaman ini dibangun dalam kehidupan percaya maka pengendalian diri menjadi hal yang terpenting. Sehingga hidup kita tidak akan diperhamba oleh sesuatu apa pun, termasuk oleh keinginan-keinginan kedagingan yang menjadikan hidup kita bergemilang dosa. Memang kita tidak dapat menjadikan kita kudus oleh usaha dan perbuatan kita. Kekudusan kita dikarenakan oleh pekerjaan Roh Allah yang menguduskan kita dari segala kenajisan kita. Dengan demikian, tugas kita sebagai umat yang telah dikuduskan Tuhan adalah belajar dari Allah agar dimampukan untuk memelihara kekudusan kita.

 

Jadi, melalui nas ini kita disadarkan bahwa melakukan suatu perbuatan bukan menyangkut soal nikmat atau menyenangkan, bukan pula soal cari nama dan cari viral dalam kemajuan teknologi. Tidak dinilai dari tingkat kepuasan kita, melainkan dari sudut kemanfaatan bagi hidup kita secara jasmani maupun rohani. Marilah kita membiasakan diri hidup dalam jalan kebenaran sebab melalui itulah hidup kita bertumbuh menuju kedewasaan iman. Amin.

No comments: