PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

1.12.23

KHOTBAH NATAL DEWASA

KEMULIAAN BAGI ALLAH 
DAN DAMAI SEJAHTERA DI BUMI 
(Lukas 2:14)


Klik

Syalom, Salam Damai bagi kita semua.
Senang sekali bisa berjumpa dengan saudara saudari keluarga besarku yang terkasih. Perjumpaan yang penuh damai hari ini karena kita merayakan Natal yang sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang kita ketahui bahwa Natal adalah perayaan kelahiran Sang Juru Selamat dan Raja Damai. Perayaan ini mengajak kita untuk menyimak kembali pesan utamanya. Karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, Allah telah mengutus Putra-Nya ke dunia (Yohanes 3:16). Putra-Nya itu mengosongkan diri dan menjadi manusia seperti kita (Filipi 2:7). Ia datang untuk memberi kita hidup yang berkelimpahan (Yohanes 10:10b). Ia, yang adalah Raja Damai dan Imanuel, Allah-beserta kita, datang untuk membawa damai sejahtera kepada dunia, seperti yang diwartakan para malaikat kepada para gembala,“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Luk 2:14).

Bagi kita umat Kristen, kelahiran Sang Raja Damai merupakan suatu momentum untuk membaharui hidup pribadi maupun hidup bersama. Sebagai umat beriman, yang dilahirkan kembali, kita harus membuka diri agar damai sejahtera Kristus benar-benar memerintah dalam hati kita (Kol 3:15a). Kita mendambakan damai sejahtera, baik dalam hidup pribadi maupun dalam hidup bersama. Kita merindukan suatu bumi yang penuh damai dan umat manusia yang makin bersaudara. Hanya dengan demikian, kita akan mengalami sukacita sejati.

Saudaraku yang terkasih.
Sudah sepatutnya kita semua berusaha menemukan makna dan relevansi perayaan Natal bagi kita di tengah bangsa Indonesia. Perayaan Natal seharusnya menjadi momentum indah bagi kita untuk menyadari kembali tugas serta komitmen kita, sebagai elemen bangsa dan negara tercinta ini. Kondisi dan situasi bangsa Indonesia saat ini merupakan tantangan sekaligus panggilan bagi kita untuk merenungkan dan menarik secara lebih seksama makna dari thema Natal hari ini yaitu KEMULIAAN BAGI ALLAH DAN DAMAI SEJAHTERA DI BUMI. Melalui tema ini seharusnya mendorong kita untuk terus-menerus mengupayakan terwujudnya damai sejahtera, karena hanya dengan demikian kita memahami makna sejati Natal yang memuliakan Allah.
Sebagai anak-anak Tuhan, sumber damai kita, kita harus mewujudkan komitmen semangat Kristen kita, yakni menjadi pembawa damai (Matius 5:9). Saat ini kita sedang cemas. Seperti biasa bahwa setiap 5 tahun sekali Persatuan kita sebagai bangsa Indonesia selalu diuji dengan situasi pemilihan pemimpin di bangsa ini. Ada saja pihak-pihak yang menciptakan perpecahan baik secara samar-samar atau pun secara terang-terangan. Tapi demi kebersamaan kita, jangan terpengaruh, kita bawa damai meskipun ada perbedaan dalam sikap politik di antara kita, Amin. Ya, kita Aminkan Damai Sejahtera Allah.

Saudaraku yang terkasih,
Sebagai umat Kristiani, kita sering kali merayakan Natal sebagai waktu di mana kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Tapi dalam Lukas 2:14, kita menemukan pesan yang tak hanya mengenai peristiwa historis tersebut, tetapi juga tentang esensi Natal yang lebih dalam: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

1. Kemuliaan bagi Allah di Tempat yang Maha Tinggi
Pesan ini mengajarkan kita untuk mengangkat kemuliaan kepada Allah. Ini adalah panggilan untuk mengakui keagungan-Nya, menghormati dan memuliakan-Nya dalam semua yang kita lakukan. Dalam kesederhanaan kelahiran Kristus di gubuk penggembalaan, kita melihat keagungan dan kemuliaan Allah yang tak terhingga.

2. Damai Sejahtera di Bumi
Pesan kedua adalah tentang damai dan kedamaian yang dihadirkan oleh kehadiran Kristus. Natal adalah peringatan akan janji damai yang diberikan oleh Allah kepada dunia melalui kelahiran-Nya. Damai sejahtera ini adalah panggilan untuk kita menjadi pembawa damai di dunia yang penuh dengan kegelisahan dan konflik.

3. Antara Manusia yang Berkenan kepada-Nya
Ayat ini juga menegaskan bahwa damai sejahtera tersebut adalah hak bagi mereka yang berkenan kepada Allah. Ini bukan hanya tentang menerima kedamaian, tetapi juga tentang hidup dalam ketaatan kepada kehendak-Nya, mengasihi sesama, dan hidup dalam kesetiaan kepada-Nya.

Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan kekacauan dan ketidakpastian, pesan Natal ini tetap relevan. Bagaimana kita dapat menerjemahkan dan menerapkan pesan ini dalam kehidupan sehari-hari? Ada 3 Pesan Natal Tahun ini:

1. Mengakui Kemuliaan Allah
Melalui doa, pengabdian, dan tindakan kita sehari-hari, mari kita selalu mengangkat kemuliaan kepada-Nya. Mengakui Keagungan-Nya dalam Kehidupan Sehari-hari itu sederhana. Kita sering kali terjebak dalam kehidupan sehari-hari yang sibuk, tetapi panggilan untuk mengangkat kemuliaan kepada Allah mengajarkan kita untuk senantiasa mengakui kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Dalam kesederhanaan kelahiran Kristus, kita melihat bahwa kehadiran Allah dapat ditemukan di tempat-tempat yang mungkin dianggap tidak penting oleh dunia. Bisa juga Menghormati dan Memuliakan Allah melalui Perilaku dan Keputusan: Mengangkat kemuliaan kepada Allah bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang tindakan. Dalam setiap keputusan yang kita buat, dalam setiap kata yang kita ucapkan, dan dalam setiap tindakan kita, mari kita berusaha untuk menghormati dan memuliakan Allah. 

Selanjutnya, Menyadari Kebesaran-Nya dalam Keadaan Apapun: Kadang-kadang, kita cenderung mengukur keagungan Allah berdasarkan keberhasilan dan kejayaan. Namun, pesan ini mengajarkan kita bahwa keagungan-Nya dapat ditemukan bahkan dalam keadaan yang paling sederhana dan tidak terduga. Dan jangan lupa untuk Menghargai Karya Penciptaan-Nya: Melalui keindahan alam dan keberagaman ciptaan-Nya, kita dapat mengangkat kemuliaan kepada Allah. Ketika kita menghargai dan merawat alam ini, kita juga menyatakan penghormatan kepada Sang Pencipta yang maha kuasa. Dalam menghayati pesan ini, mari kita terbuka terhadap kemungkinan bahwa keagungan Allah dapat ditemukan di tempat-tempat yang tidak terduga. Seiring kita mengakui keagungan-Nya dalam kesederhanaan kelahiran Kristus, semoga kita juga menjadi saksi akan kemuliaan-Nya dalam kehidupan sehari-hari kita.

2. Menjadi Pembawa Damai
Di tengah konflik dan ketegangan, mari kita menjadi agen perubahan dengan membawa damai dan kedamaian ke dalam hidup kita. Natal itu sebagai Peringatan Janji Damai Allah: Dalam Natal, kita merayakan janji damai yang diberikan Allah kepada dunia melalui kelahiran Kristus. Ini mengingatkan kita bahwa kehadiran-Nya membawa berkah damai yang melampaui pemahaman manusia. Damai yang dijanjikan ini bukanlah damai sementara, tetapi damai yang mendalam dan abadi. Ingatlah ada Tantangan Menjadi Pembawa Damai: Pesan damai sejahtera ini adalah panggilan untuk kita menjadi pembawa damai di tengah-tengah dunia yang penuh dengan kegelisahan dan konflik. Kita dipanggil untuk menanggapi konflik dengan cinta, kesabaran, dan keadilan. Damai sejahtera Kristus menjadi panduan bagi kita dalam menjalani hidup kita. 

Bila ada konflik, ingatlah agar Mengatasi Konflik dengan Kasih: Damai sejahtera yang dihadirkan oleh Kristus mengajarkan kita bahwa damai tidak hanya sekedar ketiadaan konflik, tetapi juga mengandung unsur kasih dan penerimaan. Mari kita mencari cara-cara untuk mengatasi konflik dengan sikap kasih, saling menghormati, dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain. Misi kita di dunia ini adalah Menjadi Agen Perubahan dalam Masyarakat: Sebagai pembawa damai, kita memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang damai dan harmonis. Dengan memberikan contoh dan menjadi agen perubahan yang aktif, kita dapat berkontribusi pada terwujudnya damai sejahtera yang dijanjikan oleh Kristus. 

Dalam menghayati pesan damai ini, mari kita selalu mengingat bahwa damai sejahtera yang dijanjikan oleh Allah melalui kelahiran Kristus bukan hanya untuk satu kelompok atau satu masa, tetapi untuk seluruh umat manusia. Sebagai umat Kristiani, kita memiliki tanggung

3. Hidup dalam Ketaatan
Melalui kasih dan kesetiaan kepada Allah, mari kita menciptakan fondasi bagi kedamaian yang berakar pada kehendak-Nya. Damai Sejahtera itu sesungguhnya merupakan Konsekuensi Ketaatan yaitu tekun menyenangkan hati Tuhan dan sekaligus menerapkan kasih kepada sesama. Salah satu bentuk ketaatan kepada Allah adalah melalui kasih kepada sesama. Dalam hidup ini, kita sering dihadapkan pada peluang untuk menunjukkan kasih, empati, dan pengertian kepada sesama. Dengan melakukan ini, kita menciptakan lingkungan yang memfasilitasi damai sejahtera yang diinginkan oleh Allah.

Dalam menutup khotbah ini, marilah kita merenungkan pesan Natal yang terkandung dalam Lukas 2:14. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. Natal bukan hanya bernostalgia tahunan mengingat kelahiran Yesus, tetapi juga tentang janji damai sejahtera Allah yang abadi. Damai ini bukanlah hadiah pasif, melainkan hasil dari ketaatan, kasih, dan kesetiaan kita kepada-Nya. Sebagai orang yang berkenan kepada Allah, kita dipanggil untuk menjadi agen perubahan positif, menciptakan damai sejahtera di sekitar kita. Mari kita menjadikan pesan Natal sebagai panduan hidup kita sepanjang tahun. Dalam mengangkat kemuliaan kepada Allah, membawa damai di dunia, dan hidup dalam ketaatan serta kasih kepada-Nya, kita dapat menjadi saksi hidup dari kedamaian yang dijanjikan-Nya. Semoga damai sejahtera Kristus senantiasa mengisi hati kita, dan keagungan Allah bersinar melalui setiap langkah kita. Amin.

No comments: