MARI IKUTILAH YESUS
Dalam Matius 4 ini, ada dua kelompok orang yang mengikut Tuhan Yesus.
Kelompok pertama adalah orang yang dipanggil Yesus secara pribadi (19-22).
Tampaknya mereka melihat otoritas Yesus sehingga segera memberikan respons
positif, respons yang penuh totalitas. Simon dan Andreas segera meninggalkan
jala dan mengikuti Dia (20), Yakobus dan Yohanes segera meninggalkan perahu
serta ayahnya lalu mengikuti Dia (22). Secara simbolis, "Meninggalkan
jala" berarti meninggalkan pekerjaan lama agar bisa melayani Tuhan sepenuh
waktu; dan "Meninggalkan ayah" berarti memprioritaskan Tuhan lebih
daripada keluarga. Yang menarik, ada kata "segera" yang melengkapi
kedua tindakan tersebut. Berarti tanpa penundaan dan panggilan Yesus bagai
sebuah hadiah berharga yang harus segera direbut. Saat itu mereka berada di
titik balik dalam kehidupan mereka.
Kelompok kedua adalah orang banyak yang berbondong-bondong mengikut
Yesus untuk mendengarkan pengajaran-Nya. Mereka berasal dari berbagai tempat.
Mereka mengikut Yesus mungkin juga karena melihat mukjizat dan mengalami
kuasa-Nya (23-25).
Kita lihat bahwa orang yang mengikut Yesus ada yang karena dipanggil
secara khusus, ada juga yang disebabkan oleh alasan atau kebutuhan tertentu di
dalam hidupnya, yang harus dipenuhi. Ini tidak bisa disalahkan, sepanjang orang
tidak menjadikan hal itu sebagai tujuan dalam mengikut Yesus sehingga ketika
kebutuhannya terpenuhi, Yesus pun dilepaskan.
Kalau begitu, bagaimana mengikut Yesus secara total? Meninggalkan
segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengikut Yesus secara total. Kalau
kita memang dipanggil secara khusus dan untuk itu kita harus meninggalkan
pekerjaan, gumulkan secara serius terlebih dahulu. Namun kadang-kadang sesuatu
di dalam diri kita sendiri bisa menghalangi kita: karakter khusus yang harus
kita tinggalkan, ego yang menghalangi Kristus menempati posisi utama dalam
hidup kita, atau kesenangan-kesenangan tertentu yang membuat Kristus tidak
menjadi yang terutama dalam hati. Mintalah Roh Kudus memeriksa hati Anda. Amin.
No comments:
Post a Comment