PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

5.1.17

HADIR DALAM KETAATAN (Matius 3 : 13 - 17)



Matius pasal 3 ini merupakan pelayanan Yohanes, kehadiran Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dengan sebuah pemberitaan: Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat, telah menjadikan penduduk Yerusalem, Yudea dan sekitar Yordan mengaku dosa dan memberi dirinya untuk dibaptis oleh Yohanes. Baptisan yang dilakukan oleh Yohanes adalah Baptisan pertobatan. Namun, ditengah-tengah pelayanan Yohanes membaptis orang banyak, Yesus juga datang dari Galilea untuk memberi diri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Kehadiran Yesus tentu saja membuat Yohanes Pembaptis terkejut bahkan ia berkata : Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu dan Engkau yang datang kepadaku?.
Bagaimana menurut Saudara tentang pertanyaan Yohanes tersebut ? Pernyataan yang disampaikan oleh Yohanes kepada Yesus sangat masuk akal. Dan saya kira kita juga sepakat bahwa Yohanes tidak layak untuk membaptis Yesus. Sekilas kita melihat bagaimana Yohanes menolak untuk melakukan tugas mulia itu kepada Yesus. Apalagi Yohanes memahami bahwa Yesus adalah Tuhan dan sudah dipastikan bahwa Yesus tidak berdosa sehingga tidak layak untuk menerima baptisan pertobatan yang sedang dilaksanakan oleh Yohanes. Tetapi Yesus menjelaskan bahwa kedatangan-Nya adalah penggenapan seluruh kehendak Bapa dan tentu sikap ini sebagai perwujudan bahwa Ia taat kepada Bapa yang telah mengutus-Nya. Bukankah sering sekali juga kita ‘berpikir’ bahwa saya tidak layak untuk melakukan tugas ini atau pelayanan itu.

Memang, kerendahan hati sangat perlu ditekankan dalam menjalani hidup ini, namun ketika Tuhan telah menetapkan kita untuk melakukan suatu pekerjaan atau pelayanan, maka sebaiknya kita melakukannya sebagai wujud ketaatan kepada Bapa yang telah mempercayakannya kepada kita.  Perhatikan sekali lagi jawaban Yesus yang mengatakan “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Tuhan”. Kata kita di sini berarti setiap orang yang telah percaya hendak melakukan dan tunduk di bawah kehendak Tuhan.

Berikutnya, setelah Yesus selesai dibaptis dan keluar dari air, maka langit terbuka sebagai simbol bahwa Yesus telah memperbaharui hubungan yang telah retak antara Allah dengan manusia dan Yesus sendirilah yang menjadi jalan pendamaian itu. Lalu, Roh Allah turun ke atas Yesus sebagai simbol pelantikan / peneguhan dan suara yang dari sorga “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” sebagai simbol pengutusan dalam memulai tugas pelayanan. Dalam peristiwa ini Allah menyatakan diri-NYA kepada manusia bahkan ke-Tritunggalan Allah sekaligus juga dinyatakan melalui peristiwa pembaptisan.

Bagaimana Respon kita terhadap renungan ini:
1) Ketaatan kepada Tuhan akan memampukan kita untuk mengerti dan melihat rencana Tuhan dalam hidup. Mula-mula Yohanes menolak membabtis Yesus, karena ia merasa bahwa Yesus jauh lebih besar darinya. Tetapi setelah Yesus menjelaskan Yohanespun tunduk melakukannya. Kadang-kadang kita keberatan atau bersikeras untuk tidak mentaati Tuhan karena kita kurang mengerti, karena kita memakai pikiran kita, padahal banyak sekali perbuatanNya yang ajaib. Tetapi ketika kita sudah tahu, sudah diberi penjelasan kita seharusnya sudah tunduk. 

2) Ketaatan membutuhkan pengorbanan, Yesus menganggap babtisan itu penting, karena itu jauh dari Galilea Ia datang ke Yordan untuk dibabtis oleh Yohanes. Yesus mentaati BapaNya dalam segala hal. Penyerahan diriNya membawaNya dari puncak popularitas menuju keadaan dimana Dia akan ditinggalkan, dari keadaan di elu-elukan orang banyak menuju pada penderitaan dan kesendirian. Oleh karena itu marilah dengan kerelaan hati kita taat kepada Tuhan dalam segala hal, karena kita tahu bahwa terlalu besar jumlah berkatNya kepada kita untuk dihitung (maz 40:6). Percayalah kepada Tuhan, Dia yang memegang kendali. Dengan demikian kita bisa berserah, relaks, tidak khawatir atau stress. Jangan merasa kecewa, marah, kecil hati ketika rencana kita tidak seperti yang kita harapkan. Percayalah Tuhan menyediakan yang lebih baik bagi kita. Amin.


No comments: