PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

31.12.16

Renungan Tahun Baru (Yesaya 63 : 7 - 9)

Ingatlah karya Allah
(Yesaya 63 : 7 - 9)

 


 

Selamat Tahun Baru bagi seluruh jemaat !! Syukur kepada Tuhan yang telah menghantarkan kita menyeberangi tahun 2016 dan berdiri di awal tahun 2017 ini. Tahun 2016 tinggal kenangan dan sejarah bagi hidup kita. Meskipun hanya tinggal sejarah namun tahun 2016 tersebut bisa dipakai sebagai pelajaran bagi kita untuk mengevaluasi tentang sikap kita dalam merespon kebaikan Tuhan pada kita.
Menurut Yesaya 63 diketahui bahwa Allah Israel adalah Allah yang berkarya di dalam sejarah, secara khusus dalam sejarah umat pilihan-Nya. Begitu banyak kasih karunia dan kebaikan Allah yang telah dialami oleh orang Israel. Sebagai bangsa yang berada di bawah penindasan bangsa Mesir, harkat mereka telah ditinggikan dengan pembebasan yang Allah lakukan. Di dalam anugerah-Nya yang besar, Allah yang penuh dengan kasih dan sayang itu telah menjadikan Israel sebagai umat-Nya. Allah mengangkat mereka sebagai anak-anak-Nya (7-8) dan selalu memelihara mereka.
Melalui kebaikan Tuhan yang besar itu, Allah tentu berhak untuk berharap bahwa bangsa yang telah dipilih itu akan merespons dengan integritas dan kesetiaan kepada-Nya. Namun nyatanya, mereka berlaku tidak setia dengan melawan kehendak-Nya sehingga mendukakan Roh Kudus-Nya (10). Padahal Ia sendiri telah turun tangan menyelamatkan mereka (9). Akibatnya, era kasih karunia dan belas kasihan Allah berlalu sudah. Pemberontakan itu membuat Allah berbalik melawan mereka. Jadi bukan Allah yang berubah kasih setia, melainkan umat-Nya sendiri yang demikian.
Setelah mengalami hajaran Allah, orang Israel merenungkan masa-masa ketika Allah berperang bagi umat dan bukan berperang melawan umat (11-13). Masa ketika Allah menyatakan kuasa-Nya melalui Musa, hamba-Nya. Masa ketika Ia membelah air di Laut Merah dan Sungai Yordan. Masa silam yang menyatakan bahwa tidak ada yang dapat tahan berdiri melawan kehendak dan kehadiran Allah untuk membela umat-Nya.
Indah sekali mengingat kebaikan Allah bagi umat. Niscaya tak akan putus-putus kita mengagumi kuasa-Nya yang begitu hebat itu. Namun alangkah baiknya bila ingatan itu muncul bukan ketika kita sedang ditegur Allah akibat dosa yang kita lakukan, lalu kita mengenang masa-masa indah berjalan bersama Tuhan. Ingatan akan kemurahan dan kasih karunia Allah seharusnya mendorong kita untuk merespons dengan tetap setia beriman dan taat kepada-Nya, sebagaimana Ia juga setia memelihara dan menyertai kita. Selamat Tahun Baru. Amin.

No comments: