PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

5.3.09

epistel

KEDEWASAAN IMAN
(Ibrani 6 : 1 – 6)


1. Pada prinsipnya, setiap manusia menginginkan hidupnya semakin hari-semakin maju, pemikirannya semakin hari semakin berkembang, artinya dirinya mengalami peningkatan kualitas dalam hidup. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan jaman yang begitu pesat dimana transformasi darat yang dulunya menggunakan binatang namun saat ini menggunakan mesin sehingga tempat yang jauh dengan mudah dijangkau. Demikian juga dengan transformasi udara, melalui pesawat terbang manusia masa kini dapat berpergian bolak balik dari satu kota ke kota yang lain dalam satu hari. Perkembangan ini haruslah kita pahami sebagai hikmat Allah dimana Allah menginginkan setiap ciptaanNya mengalami perubahan yang membangun. Keinginan Allah tersebut bukan saja berlaku dalam perkara kehidupan jasmani saja namun Dia menginginkan kemajuan dalam perkara rohani juga (bnd. Roma 12:2).

2. Surat Ibrani ini merupakan khotbah Paulus yang sifatnya mengajar dengan keras kepada orang Ibrani. Orang Ibrani yang telah lama mengenal Injil tidak mengalami kedewasaan iman. Banyak pertentangan yang terjadi di kalangan mereka sebab mereka saling menonjolkan satu ajaran dasar tentang Kristus. Pertentangan tersebut merupakan tanda bahwa iman mereka masih kecil bukan dewasa. Mereka bertengkar hanya gara-gara mempertahankan ajarannya masing-masing tentang pertobatan, pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

a. Pelbagai pembaptisan yang dipertentangkan adalah
- Air pentahiran (mencuci dan siram, Bilangan 19) dan curahan air (Yehezkiel 36: 25-33)
- Baptisan air, baptisan api, baptisan darah dan Roh Kudus.
- Baptisan pengudusan suku Lewi dan baptisan agama Kristen
- Baptisan Yohanes dan Roh Kudus (Kis. 19:4-6; Tit. 3:5-6)
- Banyak orang dibaptis bersama-sama
- Baptisan resmi dan baptisan ulang
Sebenarnya pandangan mana yang benar? Inilah yang dipertentangkan.

b. Pelbagai Upacara penumpangan tangan
- Penetapan pemimpin Israel – Musa meletakkan tangan ke Yosua, Ul. 34:9
- Generasi tua memberkati generasi muda dengan penumpangan tangan, Kej. 48: 13-19
- Tuhan Yesus memberkati anak-anak dengan penumpangan tangan, Mat.19:13-15
- Paulus menumpangkan tangan atas Timotius supaya menerima karunia, 1 Tim.4:14
- Paulus menumpangkan tangan untuk menyembuhkan penyakit, Kis.28:8
Sebenarnya upacara penumpangan tangan hanya berupa liturgi secara lahiriah maka penulis surat Ibarani menasehati agar meninggalkan asas-asas permulaan ini menuju kepada pertumbuhan dan kemajuan.

c. Kebangkitan orang mati dan hukuman kekal (penghakiman)
- Orang Yahudi telah mengenal pengajaran tentang kebangkitan orang mati, Mzm.16:10; Yes.26:19; 1 Raj.17:17-24; 2 Raj.13:20-21
- Yesus pernah membangkitkan orang mati, Mat.9:18, 23-26; Yoh.11:41-44
- Rasulpun pernah melakukan tanda mujizat membangkitkan orang mati, kis.9:36-43; 20:7-12

Umat Kristen percaya bahwa ia akan bangkit kembali pada kedatangan Kristus kedua kali yang sekaligus menjadi hakim terakhir. Pada saat ini yang penting ialah bagaimana menjalani kuasa kebangkitan Kristus untuk mengalahkan kuasa dosa dan pencobaan (Gal.2:19-20; Fil.3:10-11). Bila umat Kristen selalu membicarakan kebenaran kebangkitan orang mati pada kemudian hari, tetapi tidak mengalami kuasa kebangkitan di dalam hidupnya sehari-hari, maka hal itu tidak akan membuat hidup rohaninya makin dewasa dan bertumbuh.

3. Sifat dasar dari pengikut Kristus adalah Kasih, apabila satu dengan yang lain tidak menunjukkan kasih maka sia-sialah iman mereka, jika kasih tidak ditonjolkan maka terjadilah kemunafikan dan konflik. Ajaran Kristus adalah Kasih apabila mereka menciptakan konflik dan anti terhadap kasih maka mereka dapat disebut sebagai anti Kristus bukan lagi disebut orang percaya. Mereka yang bertentangan hanya karena pengajaran tentang asas-asas pertama maka mereka bisa menjadi murtad, apabila mereka murtad maka keselamatan hilang darinya.

4. Dalam perjalanan iman kepada Kristus, Ia mengharapkan kita untuk belajar dari perkara-perkara kecil dahulu sebagai iman anak. Namun semakin hari semakin bertumbuh sehingga kita tidak lagi menjadi anak namun memiliki iman dewasa, ia tidak lagi dipandu oleh akal dan kepintarannya tentang injil namun dipandu oleh kuasa Roh Kudus. Buah Roh selalu tampak ketika ia berhadapat dengan sesamanya. Hidupnya selalu berkualitas sehingga menjadi teladan bagi banyak orang, setiap orang betah dengan kehadirannya, tutur katanya dan tindakannya selalu penuh hikmat. Mereka yang memiliki iman yang dewasa inilah yang dinantikan oleh dunia bahkan seluruh mahluk merindukan anak-anak Allah dinyatakan (Rom.8:18).

5. Pada saat ini, kita melihat telah banyak orang yang beragama Kristen telah mendirikan gereja-gereja yang memiliki denominasi berbeda-beda. Masing-masing menonjolkan doktrinnya sebagai kebenaran yang hakiki. Ada yang menonjolkan kuasa Roh kudus, bahasa lidah, karunia-karunia roh, dll. Dengan banyaknya denominasi ini, apakah kita akan saling berdebat, bermusuhan, anti kepada mereka. Sebagai orang percaya, kita jangan bersikap seperti anak kecil yang mempertahankan ajarannya sebagai satu-satunya ajaran yang benar. Sikap bermusuhan terhadap aliran Kristen yang lain dapat mencoreng nama baik kita dan mempermalukan Kristus di depan umum. Sikap kita terhadap ajaran dari berbagai denominasi gereja antara lain adalah saling menghormati, membangun dialog iman sehingga masing-masing ajaran diperlengkapi dan terbangun.

6. Demikian pula dengan kehidupan berjemaat di gereja, hendaknya setiap umat Tuhan selalu hidup dalam damai dan tidak memaksakan kehendaknya untuk hal-hal praktis. Gereja bisa pecah hanya gara-gara mempertahankan pemahaman pribadi dalam hal posisi tempat duduk di hari Minggu dimana laki-laki disebelah kiri liturgis dan perempuan disebelah kanan liturgis seperti yang diaturkan beberapa gereja pada era 70an. Syukurlah HKBP kini dapat fleksibel dan lebih maju dalam membebaskan setiap jemaat untuk duduk bersama keluarganya guna memuji Tuhan di gereja.

7. Marilah kita bersama-sama melangkah maju ke depan menuju pada rencana Kristus. Biarkan Roh Kudus membimbing kita sehingga kita menjadi serupa dengan gambar dan teladan Kristus. Hindari konflik yang sia-sia namun hiduplah dalam kasih. Kasih terhadap sesama membentuk kita menuju pada kedewasaan iman.

Amin.

No comments: