PERHATIAN

------------------- Dukung Pelayanan saya di Pedalaman Kalimantan melalui Pendirian POS PI (Pos Pekabaran Injil Suku Dalam) ------------------- Bila ada kesulitan dan dukungan doa bisa disampaikan dengan lewat : muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com ------------------- muribo_psrb@yahoo.com -------------------

8.5.08

Kata Sambutan Sekjen HKBP Pada Rapat Pendeta Se-Distrik II Silindung

Parapat, Distrik II Silindung mengadakan rapat Pendeta HKBP se-distrik Silindung yang dilaksanakan pada tanggal 7-9 April 2008 di Mess HKBP Tornauli, Parapat dengan tema "Beritakanlah Injil Kepada Segala Mahkluk!" (Markus 16:15b). Rapat ini dibuka secara resmi oleh Ephorus HKBP, Pdt. Dr. B. Napitpulu dan ditutup oleh Ketua Rapat Pendeta, Pdt. Dr. J. Sirait. Pada tanggal 9 April 2008 tepatnya pada saat sebelum dilaksanakan Rapat Pleno, panitia memberikan kesempatan kepada Sekjen HKBP, Pdt. WTP Simarmata, MA untuk memberikan kata sambutannya atas berjalannya Rapat Pendeta HKBP Distrik II Silindung. Berikut ini adalah rekaman singkat mengenai kata sambutan dari Sekjen HKBP, Pdt. WTP Simarmata, MA.

sekjen.jpg

Sekjen HKBP, Pdt. WTP Simarmata, MA saat memberikan kata sambutan kepada peserta Rapat Pendeta.

Selamat Marrapot ma di hita!! Memang pada tahun ini kita sedang mempersiapkan Jubilium 150 Tahun HKBP yang disongsong dengan tahun Koinonia, Marturia dan tahun depan Diakonia. Sekedar mengingat kebelakang, Universitas Nommensen beserta sarana dan prasarananya di kompleks itu merupakan bagian dari peringatan ulang tahun HKBP, tugu peringatan di depan rumah dinas Sekjen HKBP merupakan tugu peringatan ulang tahun HKBP ke-100, serta buah dari ulang tahun HKBP ke-125 adalah gedung kantor pusat yang di atas dan Auditoriumnya. Jadi artinya setiap ada peringatan selalu ada tugu peringatan. Jadi mungkin untuk Jubilium ke-150 tahun kitalah yang memikirkan generasi yang sedang melayani saat ini di samping menjawab HKBP yang bagaimana kelak yang merayakan Jubilium ke-150. Pada saat ini, karena kita melangkah pada tahun Marturia maka bukan lagi kita menonjolkan monumental fisical tapi menatap medan pelayanan di HKBP kelak terutama di wilayah yang tradisional/pedesaan/petani yang dikategorikan miskin bahkan yang tidak dapat mambalanjoi dirinya sendiri. Apabila mereka tidak dapat mambalanjoi dirinya sendiri maka bagaimana mereka dapat mambalanjoi pelayan, kalau mereka tidak dapat mambalanjoi para pelayan maka bagaimana mereka bisa produktif dalam melayani, bagaimana mereka dapat membenahi segala sesuatu yang penting bagi hidupnya termasuk kesejahteraan, kesehatan.

Nommensen menerapkan pelayanan yang holistik dengan 4 bidang yaitu 25 % melayani di gereja (mendirikan gereja), 25% melayani di bidang pendidikan, 25% melayani di bidang kesehatan (mendirikan balai pengobatan), 25% pemberdayaan ekonomi. Tapi pada masa kini, banyak gereja hanya berfokus pada pelayanan di gereja sehingga jati diri kita yang sebenarnya hanya melayani 25%.

Dalam menyongsong tahun Marturia guna membangun kerajaan Allah maka diperlukan pemahaman teologinya, gereja bukan untuk membaptis, bukan mengkristenkan orang tetapi untuk membangun kerajaan Allah. Dalam hal membangun kerajaan Allah, orang-orang yang bersekutu di dalamnya mau dibaptis itu karena pertobatan oleh Roh Kudus. Inilah satu konsep teologi yang harus dianut dalam rangka hadir di tengah-tengah dunia yang sangat majemuk.

Perlu mengkaji ulang pemahaman pekabaran Injil karena yang kita pahami masih tradisional seperti penginjilan ke pulau Rupat, Mentawai dan orang-orang terbelakang. Tetapi sesungguhnya ada pemahaman baru yang disebut dengan era baru penginjilan yang bukan saja di daerah terpencil tapi juga harus menyentuh korban HIV/AIDS, jender, anak jalanan, aron di Sidikalang, kemiskinan, penjualan perempuan dan lain-lain.

Firman Tuhanmenunjukkan tentang oikumene yaitu pertama adalah oikos-monos (satu rumah) yaitu bumi ini adalah satu rumah untuk dihuni oleh umat manusia, yang kedua adalah oikos-nomos (ekonomi) yaitu bumi ini adalah sesuatu yang bisa menghasilkan kepada manusia. Yang ketiga adalah oikos-logos yaitu bumi ini harus dirawat, dijaga, dipetanggungjawabkan dan diwariskan kepada generasi-generasi yang akan datang. Inilah yang dikembangkan oleh Dewan Gereja se-Dunia yang membawa kita pada pemahaman Theo-Eko-Geo Oikumene. Theo Oikumene merupakan keyakinan bahwa Tuhan menciptakan dan sikap menghargai Tuhan yang menciptakan langit dan merawat bumi. Eko Oikumene yaitu menghargai bumi dengan merawat ekosistem dan merawat ciptaan Tuhan seperti tumbuhan dan lain sebagainya. Geo Oikumene (cth. geografi) yaitu penghargaan terhadap perbedaan (seperti suku, budaya, dll). Dengan pemahaman ini maka pendeta harus menjadi pionir untuk menunjukkan sikap oikumenis tersebut.

sekjen2.jpg

Sekjen HKBP menyerahkan buku kepada Praeses Distrik II Silindung, Pdt. Welman Tampubolon, S.Th


Dikirim Oleh : Cln. Pdt. Muribo Pasaribu, S.Th (Staff Sekjen HKBP Pada Kamis, 10 April 2008


No comments: